KOMPAS.com - Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Pinrang, Sulawesi Selatana diduga dipekerjakan tidak manusiawi oleh majikannya di Arab Saudi.
Mereka adalah Arsi (34), warga warga Kampung Ceppaga, Desa Barugae, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang.
Sementara satu pekerja migran diketahui bernama Andi Halimah (24), warga Jalan Anggrek, Kelurahan Pacongang, Kecamatan Paleteang, Kabupaten Pinrang.
Mereka berangkat secara non prosedural dari Indonesia ke Arab Saudi pada Desember 2022 untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga.
Baca juga: Waode Dikabarkan Disekap Dalam Ruangan Kantor Agensi di Arab Saudi, Sempat Kirim Pesan ke Keluarga
Dari video yang diterima Tribun Timur, Andi Halima memperlihatkan dirinya yang muntah darah beberapa kali.
Hal ini dibenarkan Ketua SBMI Sulsel, Firman saat dikonfirmasi Tribun Timur, Rabu (3/5/2023).
"Betul, ada dua warga Pinrang yang menjadi PMI di Arab Saudi. Kami dapat laporan atau aduan dari keluarga mereka bahwa mereka bekerja di sana dengan over work dan tidak manusiawi. Sehingga minta dipulangkan," kata Firman.
Firman mengungkapkan saat ini, Arsi sudah dipulangkan. Sementara Halima masih ada di Arab Saudi.
"Arsi sudah dipulangkan ke Indonesia. Untuk Halima masih ada di Arab Saudi. Kita masih berkomunikasi dengan berbagai pihak agar segera dipulangkan," ucapnya.
Baca juga: Salurkan 13 Pekerja Migran ke Turki, Pelaku Perdagangan Orang di Bali Divonis 5 Tahun Penjara
Di Arab Saudi, Arsi mengalami sakit iritasi di kulit yang menyebabkan luka-luka di tangan.
Sehingga sulit untuk bekerja dan sesak napas bawaannya kambuh di Arab Saudi.
"Di sana dia tidak diberi obat. Meskipun sudah mengaku sakit di majikan, ia tetap disuruh untuk bekerja. Dia kerja paksa di sana," ungkapnya.
Sementara kondisi Andi Halimah diberangkatkan meskipun tidak lolos medikal check up.
Kemudian dipekerjakan di dua rumah majikan yang berlantai tiga.
"Sehari-hari, Andi Halimah ini hanya diberi roti untuk di makan oleh majikannya. Beban kerjanya tidak dikurangi juga saat bulan Ramadan," ungkapnya.