Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Bawa Kabur Motor Orang, Oknum TNI Masih Minta Uang Tebusan ke Pemilik, Begini Kata Dandim Palopo

Kompas.com - 11/04/2023, 16:12 WIB
Amran Amir,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

PALOPO, KOMPAS.com - Firmansyah Andillah (21), pengemudi ojek online di Kota Palopo, Sulawesi Selatan, mengungkapkan motornya dibawa kabur oleh salah seorang oknum anggota TNI berpangkat Sertu, yakni Sertu RB (31).

Menurut Firmansyah Andillah, motornya dibawa kabur Sertu RB berawal dari hubungan yang baik sebagai pelanggan. Namun lama kelamaan ia meminjam motor tetapi tidak kembali.

“Pada Jumat (10/3/2023) lalu, Sertu RB pinjam motor dengan alasan akan mengantar kekasihnya. Karena saya pikir dia seorang anggota TNI jadi saya pinjamkan, tapi kenyataannya dia hanya pinjam namun sampai sekarang belum dikembalikan,” kata Firmansyah, Selasa (11/4/2023).

Baca juga: Dandim Buton: Kasus Oknum TNI Memukul Warga Telah Selesai Secara Kekeluargaan, tapi Proses Hukum Tetap Berjalan

Lanjut Firmansyah, setiap ditelepon dia kadang tidak angkat telepon. Kalau diangkat malah meminta uang ke dirinya.

“Sertu RB malahan meminta uang tebusan sebesar Rp 1 juta. Dia bilang kalau motor ingin kembali silakan setor uang Rp1 juta. Yah ini bagaimana, saya yang punya motor malah saya ditagih,” ucap Firmansyah.

Sampai saat ini, Sertu RB tidak pernah mengembalikan motor Firmansyah. Dia keenakan memakai kendaraan tersebut.

"Saya telepon, dia bilang ada di Masamba Luwu Utara. Dia bilang kalau motor saya mau dikembalikan itu kirim uang Rp 1 juta. Saya juga tidak tau apa maksudnya kenapa minta uang ke saya, padahal motor itu saya gunakan untuk mencari kehidupan dan membiayai kuliah saya,” ujar Firmansyah.

Firmansyah mengatakan, raibnya motor miliknya dari tangan oknum TNI sudah dilaporkan ke Polres Palopo. Sayangnya menurut Firmansyah, penyidik tidak bisa memproses kasus itu dikarenakan pelaku masih aktif sebagai anggota TNI.

"Kalau kata penyidik pelaku ini masih aktif sebagai anggota TNI, jadi mereka tidak bisa memproses. Saya diarahkan ke polisi militer, jadi saya bingung di mana lagi melapor," tutur Firmansyah.

Baca juga: Viral, Video Oknum TNI Aniaya Pemuda di Buton Selatan dengan Balok Kayu

Terkait dengan oknum anggota TNI yang diduga membawa kabur motor milik orang, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1403 Palopo, Letkol Inf Apriadi Nidjo saat dikonfirmasi mengatakan jika oknum tersebut adalah benar Sertu RB. Namun oknum yang bersangkutan tidak hadir tanpa ijin (THTI) atau Disersi dari satuan.

“Yang bersangkutan lagi dicari dari Rindam Kasuari, satuan lamanya. Jadi itu bukan TNI yang dinas di Palopo, kita punya suratnya,” jelas Apriadi Nidjo.

Apriadi Nidjo mengungkapkan bahwa, Sertu RB berasal dari Manado dan kabur sejak Mei 2022 dari kesatuannya.

“Sekarang kita kerahkan personel untuk mencari yang bersangkutan, karena masih menggunakan identitasnya sebagai TNI,” terang Apriadi Nidjo.

“Salah satu kasus sekarang ini yaitu penipuan, padahal Sertu RB sudah tidak berdinas lagi dan dicari untuk mempertanggung jawabkan kelakuannya,” tambah Apriadi Nidjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com