Salin Artikel

Sudah Bawa Kabur Motor Orang, Oknum TNI Masih Minta Uang Tebusan ke Pemilik, Begini Kata Dandim Palopo

Menurut Firmansyah Andillah, motornya dibawa kabur Sertu RB berawal dari hubungan yang baik sebagai pelanggan. Namun lama kelamaan ia meminjam motor tetapi tidak kembali.

“Pada Jumat (10/3/2023) lalu, Sertu RB pinjam motor dengan alasan akan mengantar kekasihnya. Karena saya pikir dia seorang anggota TNI jadi saya pinjamkan, tapi kenyataannya dia hanya pinjam namun sampai sekarang belum dikembalikan,” kata Firmansyah, Selasa (11/4/2023).

Lanjut Firmansyah, setiap ditelepon dia kadang tidak angkat telepon. Kalau diangkat malah meminta uang ke dirinya.

“Sertu RB malahan meminta uang tebusan sebesar Rp 1 juta. Dia bilang kalau motor ingin kembali silakan setor uang Rp1 juta. Yah ini bagaimana, saya yang punya motor malah saya ditagih,” ucap Firmansyah.

Sampai saat ini, Sertu RB tidak pernah mengembalikan motor Firmansyah. Dia keenakan memakai kendaraan tersebut.

"Saya telepon, dia bilang ada di Masamba Luwu Utara. Dia bilang kalau motor saya mau dikembalikan itu kirim uang Rp 1 juta. Saya juga tidak tau apa maksudnya kenapa minta uang ke saya, padahal motor itu saya gunakan untuk mencari kehidupan dan membiayai kuliah saya,” ujar Firmansyah.

Firmansyah mengatakan, raibnya motor miliknya dari tangan oknum TNI sudah dilaporkan ke Polres Palopo. Sayangnya menurut Firmansyah, penyidik tidak bisa memproses kasus itu dikarenakan pelaku masih aktif sebagai anggota TNI.

"Kalau kata penyidik pelaku ini masih aktif sebagai anggota TNI, jadi mereka tidak bisa memproses. Saya diarahkan ke polisi militer, jadi saya bingung di mana lagi melapor," tutur Firmansyah.

Terkait dengan oknum anggota TNI yang diduga membawa kabur motor milik orang, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1403 Palopo, Letkol Inf Apriadi Nidjo saat dikonfirmasi mengatakan jika oknum tersebut adalah benar Sertu RB. Namun oknum yang bersangkutan tidak hadir tanpa ijin (THTI) atau Disersi dari satuan.

“Yang bersangkutan lagi dicari dari Rindam Kasuari, satuan lamanya. Jadi itu bukan TNI yang dinas di Palopo, kita punya suratnya,” jelas Apriadi Nidjo.

Apriadi Nidjo mengungkapkan bahwa, Sertu RB berasal dari Manado dan kabur sejak Mei 2022 dari kesatuannya.

“Sekarang kita kerahkan personel untuk mencari yang bersangkutan, karena masih menggunakan identitasnya sebagai TNI,” terang Apriadi Nidjo.

“Salah satu kasus sekarang ini yaitu penipuan, padahal Sertu RB sudah tidak berdinas lagi dan dicari untuk mempertanggung jawabkan kelakuannya,” tambah Apriadi Nidjo.

https://makassar.kompas.com/read/2023/04/11/161236578/sudah-bawa-kabur-motor-orang-oknum-tni-masih-minta-uang-tebusan-ke-pemilik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com