MAKASSAR, KOMPAS.com - Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Setyo Boedi Moempoeni Harso kini resmi menduduki jabatan sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) menggantikan Irjen Pol Nana Sudjana sebagai pejabat lama.
Kapolda baru pun memiliki pekerjaan rumah (PR) dari beberapa kasus yang belum tuntas.
Kasus yang disebut banyak mengalami mandek di meja kepolisian yakni perkara dugaan tindak pidana korupsi.
Baca juga: Ini Janji Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso Setelah Jabat Kapolda Sulsel
Penggiat anti korupsi Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi juga memberikan sejumlah catatan bagi Kapolda Sulsel yang baru.
Wakil Ketua Internal ACC Sulsel, Angga Reksa menyampaikan, dalam Catatan Akhir Tahun (Catahu) 2022 ACC Sulawesi mencatat ada 29 kasus mandek di Polda Sulsel dan 41 kasus mandek di beberapa Polres jajaran.
"Untuk itu kami harap kapolda baru segera melakukan evaluasi terhadap jajarannya terkait dengan banyaknya penanganan kasus korupsi yang jalan di tempat dan segera mengambil langkah nyata untuk menuntaskan kasus-kasus tersebut," Kata Angga dalam keterangannya. Senin (3/4/2023).
Baca juga: Kapolda Sulsel Besuk Aipda HR, Polisi yang Coret Dinding Mapolres Luwu di RS
Kata Angga, kasus korupsi yang juga perlu menjadi perhatian Kapolda baru adalah kasus Bantuan Sosial (Bansos) Covid-19 Makassar dan BPNT di kabupaten/kota Sulsel.
Di mana dugaan kasus bansos Covid-19 Makassar sudah naik tahap sidik namun hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Sedangkan dugaan korupsi BPNT yang belakangan disidik malah sekarang sudah ada tersangkanya," ujar Angga.
Untuk diketahui, mutasi Kapolda Sulsel ini dikeluarkan pada 27 Maret 2023. Selain Irjen Nana, Kapolrestabes Makassar Kombes Budi Haryanto, 2 Kapolres serta 4 pejabat utama (PJU) juga masuk dalam jajaran pejabat yang diganti.
Irjen Pol Setyo Boedi Moempoeni Harso pun resmi berkantor di Mapolda Sulsel terhitung sejak Senin (3/4/2023).
Sementara, Pakar Hukum Pidana dan Kriminologi Universitas Negeri Makassar Prof Heri Tahir menyampaikan, hal utama yang perlu diperhatikan Kapolda baru nantinya adalah kultur budaya masyarakat di Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam setiap penindakan hukum, penting untuk melihat atau mengikuti, serta menghormati adat istiadat yang berlaku di tanah daeng ini.
"Jadi ada ungkapan 'di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung'. Artinya kita kita harapkan Kapolda baru ini memahami bagaimana nilai-nilai budaya yang ada dalam masyarakat Sulawesi Selatan, apalagi saya tahu persis bahwa Sulsel ini selalu dikenal dengan stigma sisik dan darah kelas yang penuh konflik,"ucapnya.
Baca juga: Polisi Penembak Mati Pegawai Dishub Makassar Tunggu Instruksi Kapolda Sulsel untuk Sidang Kode Etik
Tak hanya itu, Heri juga menyampaikan, dalam penegakan hukum tidak hanya pendekatan secara normatif tapi bagaimana bisa memahami nilai-nilai masyarakat sehingga pendekatan preventif atau pencegahan itu lebih efektif dilakukan.