Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Anak di Sulsel Didiagnosis Gagal Ginjal Misterius, 1 di Antaranya Meninggal, Dinkes Bingung

Kompas.com - 21/10/2022, 21:00 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Sebanyak 6 orang anak di Sulawesi Selatan (Sulsel) didiagnosis gagal ginjal akut misterius, seorang diantaranya meninggal dunia.

Jumlah penderita anak di Sulsel ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan. Namun Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel bingung dengan data tersebut dan merasa tidak pernah mengeluarkan data.

Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Provinsi Sulsel, Rosmini Pandin yang dikonfirmasi, Jumat (21/10/2022) mengatakan, jika pihaknya masih bingung dengan data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan 6 orang anak di Sulsel mengalami gagal ginjal yang kini marak terjadi.

Baca juga: 2 Anak di Padang Alami Gagal Ginjal Akut, Seorang Meninggal Dunia

Pasalnya, pihaknya tidak mengetahui 6 orang anak tersebut dan 1 orang diantaranya dinyatakan meninggal.

"Untuk memastikan carut marutnya data, kami meminta seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten dan Kota mengisi google form. Dari data itu nantinya, kita lihat di mana-mana semua itu 6 orang yang didiagnosis gagal ginjal termasuk 1 orang diantaranya yang meninggal dunia. Karena kami juga tidak tahu dari mana-mana saja itu 6 orang pasien dan 1 orang yang dinyatakan meninggal," katanya.

Rosmini mengaku dirinya tidak mengetahui siapa orang yang mengirim data ke Jakarta.

"Kami sementara verifikasi data itu. Seandainya juga ada backup datanya, mudah diketahui dari mana-mana saja," ungkapnya.

Rosmini menjelaskan, pihaknya sekarang fokus memperhatikan gejala awal gagal ginjal terhadap anak yang sekarang terjadi. Dimana semua anak yang demam, apalagi disertai batu dan diare agar diperhatikan air seni nya.

"Jumlah kencing yang harus diperhatikan, berapa kali dalam sehari. Kalau pakai pampers harus diganti setiap 3 jam," ujarnya.

Rosmini mengimbau jika menemukan gejala seperti demam disertai batu, diare dan kurang buang seni agar segera ditangani oleh dokter ahli anak.

"Kalau kurang kencingnya, harus diperiksa oleh ahli anak yang bekerjasama dalam penginputan data di google form. Jangan sampai gagal ginjal berat baru ditangani jadinya susah. Pada saat masih ringan, lebih mudah ditangani. Ini yang perlu diketahui oleh seluruh masyarakat, jika gejala-gejala seperti kurang kencing agar segera ditangani oleh dokter ahli anak," jelasnya.

Rosmini menambahkan, jika pihaknya sudah menginstruksikan kepada seluruh dokter dan rumah sakit maupun puskesmas untuk tidak meresepkan obat parasetamol yang di maksudkan dapat mengakibatkan gagal ginjal pada anak.

"Jadi beri obat puyer atau tablet saja," imbaunya.

Baca juga: Kemenkes Sebut Buang Air Kecil Kembali Normal Jadi Tanda Sembuhnya Gangguan Ginjal Akut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com