KOMPAS.com - Suku Asmat dipercaya berasal dari Fumeripits (Dewa Sang Pencipta). Asal usul Suku Asmat terkait ini dengan cerita mitologi yang berkembang di daerah tersebut.
Dikutip dari laman asmatkab.go.id, mitologi tentang asal usul suku Asmat sangat populer di kalangan suku terbesar di Tanah Papua.
Diceritakan, Fumeripits terdampar di pantai dalam keadaan sekarat dan tidak sadarkan diri. Nyawanya diselamatkan sekelompok burung. Akhirnya, dia kembali pulih dan hidup sendiri di sebuah daerah baru.
Karena kesepian, ia membangun sebuah rumah panjang yang diisi dengan patung hasil karya ukirannya. Namun, dia masih kesepian. Kemudian, dia membuat tifa yang ditabuhnya setiap hari.
Tiba-tiba, patung kayu yang dibuatnya bergerak mengikuti irama tifa yang dimainkannya, sungguh ajaib.
Baca juga: Suku Asmat, Legenda Manusia Titisan Dewa di Tanah Papua
Kemudian, patung-patung itu berubah wujud menjadi manusia yang hidup.
Mereka menari-nari mengikuti irama tabuhan tifa dengan kaku dan kedua lutut bergerak-gerak ke kiri dan ke kanan.
Semenjak itu, Fumeripits terus mengembara. Di setiap daerah yang disinggahinya, dia membangun rumah panjang dan menciptakan manusia - manusia baru yang kemudian menjadi orang-orang Asmat seperti ini.
Dikutip dari penghubung.papua.go.id, Suku Asmat terbagi menjadi dua, yaitu suku yang tinggal di pesisir pantai dan suku yang tinggal di wilayah pedalaman.
Mereka memiliki pola hidup, cara berpikir, struktur sosial dan keseharian yang berbeda. Perbedaan terlihat dari mata pencaharian.
Baca juga: Suku Asmat dan Legenda Patung Bernyawa
Suku Asmat di pedalaman memiliki pekerjaan sebagai pemburu dan petani kebun. Sedangkan, suku Asmat yang tinggal di pesisir memilih menjadi nelayan.
Kesamaannya adalah ciri fisik. Suku Asmat rata-rata memiliki tinggi sekitar 172 cm untuk pria dan 162 cm untuk perempuan. Kulit mereka umumnya hitam dengan rambut keriting.
Kesamaan ini karena mereka masih satu keturunan dengan warga Polynesia
Suku Asmat tersebar mulai dari pesisir pantai Laut Arafuru hingga pegunungan Jayawijaya.
Secara keseluruhan, mereka menempati Kabupaten Asmat yang membawahi 7 kecamatan.