MAKASSAR, KOMPAS.com - Fakta baru terungkap pada kasus pembunuhan perempuan yang mayatnya ditimbun dan dikubur dalam rumah oleh suaminya sendiri di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diketahui insiden nahas ini terjadi di Jalan Kandea 2 Lorong 116 No 6 B, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontola, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, korban JU (35) dianiaya hingga meninggal dunia oleh suaminya H (43) pada Agustus 2017, dan bukannya dibunuh pada 2018.
"Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan juga kita konfrontir dengan tersangka kemudian kami juga buka digital forensiknya kita temukan bahwa kejadian tersebut terjadi pada bulan Agustus 2017," kata Ngajib kepada awak media di Mapolrestabes Makassar, Selasa (16/4/2024).
Baca juga: Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap
Dia mengatakan, dalam kasus ini telah memeriksa sebanyak 9 saksi dan satu tersangka. Motifnya adalah karena pelaku terbakar api cemburu.
"Pemeriksaan saksi-saksi maupun pelaku diperoleh fakta bahwa motif daripada pembunuhan ini adalah karena faktor kecemburuan dari pelaku," paparnya.
Pada saat kejadian, korban diduga berkomunikasi, berhubungan, dan bersama dengan pacar lamanya atau mantan pacarnya.
"Sehingga pada saat pelaku dan korban bertemu di situlah ditanya apakah benar atau tidak ternyata di sinilah terjadi emosional akhirnya terjadilah penganiayaan," katanya lagi.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Casis TNI AL, Korban Dieksekusi Saat Hendak Buang Air Kecil
Ngajib menjelaskan, penganiayaan ini dilakukan oleh pelaku sebanyak tiga kali, di mana pada hari ketiga, korban diketahui sudah meninggal dunia.
Pelaku lantas membawa korban ke belakang rumah yang kurang lebih 1 meter ada ruang kosong dan menimbun korban dengan pasir dan tanah.
"Setelah kejadian itu, pelaku meninggalkan rumah tersebut kemudian pindah ke rumah orangtuanya. Setelah 6 bulan kemudian, rumah itu sudah dikontrakan, ada yang ngontrak kurang lebih 5 tahun," paparnya.
Pelaku diketahui juga sering melakukan kekerasan kepada anak-anaknya, sehingga mereka ditemani OLEH seorang kerabatnya lantas melaporkan hal itu kepada kepolisian.
"Dari situ berkembanglah dan akhirnya diketahui bahwa orangtuanya atau ibunya tidak hilang atau pergi dengan pacar lamanya, tapi ternyata dilakukan kekerasan dan terjadi pembunuhan kemudian dikubur di belakang rumah," pungkasnya.
Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.