MAKASSAR, KOMPAS.com - Sejumlah kampus ternama di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) angkat bicara terkait isu adanya peredaran besar bahkan bunker narkoba dalam kampus.
Diketahui, beberapa kampus yang angkat suara terdiri dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Islam Negeri (UIN) ALauddin Makassar, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Para kampus besar dan ternama itu kompak membantah adanya peredaran besar dan bunker narkoba dalam kampus, yang kini masih didalami oleh jajaran Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel.
Baca juga: Polisi Endus Jaringan Besar Peredaran Narkoba Dalam Kampus di Makassar, Jaringan Lapas
Kepala Biro Komunikasi dan Humas Unhas, Ahmad Bahar menegaskan, untuk di lingkup Unhas sendiri sama sekali tidak pernah ada temuan bunker narkoba tersebut.
"Saya kira petugas kepolisian tidak menyebut sama sekali nama kampus. Tentu kita semua berharap semoga sinyalemen itu maksudnya bukan kampus Unhas," kata Ahmad kepada Kompas.com, Jumat (9/6/2023).
Ahmad menyebut, dalam hal ini penyelidikan polisi dilakukan dengan cara hati-hati lantaran masih dalam pengembangan. Olehnya itu, pihak kepolisian belum mau membuka secara gamblang nama kampus ternama tersebut
"Menurut saya polisi tidak bermaksud demikian, tapi lebih kepada aspek kehati-hatian karena kasusnya masih dalam investigasi," ucapnya.
Sementara, Kepala Humas Unismuh Makassar Hadi Saputra mengatakan, polisi seharusnya mambuka nama kampus yang dijadikan sebagai bunker narkoba agar tidak menimbulkan informasi kurang jelas ke masyarakat.
"Pernyataan polisi yang menyebut adanya temuan bungker narkoba di salah satu kampus ternama, bisa menjadi bola liar, yang meninggalkan prasangka terhadap kampus-kampus 'ternama'," ucap Hadi dihubungi Kompas.com terpisah.
Baca juga: Polisi Sebut Peredaran Narkoba di Kampus di Makassar Terstruktur, Ada Catatan Rekapan Penyaluran
Hadi juga menyebut, bahwa Unismuh Makassar merasa dirugikan dengan pernyataan polisi terkait peredaran besar narkoba yang dikendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Apalagi disebut, bahwa bunker itu bagian dari peredaran narkoba di LAPAS. Sebagai kampus yang berada agak dekat dari LAPAS, kami bisa dirugikan dengan informasi 'sepotong-sepotong'," kata dia.
Hadi pun menegaskan, untuk di Unismuh Makassar sendiri tidak pernah mendapatkan informasi keberadaan bunker narkoba dalam lingkup kampus almamater biru itu.
"Kami menegaskan bahwa bunker itu bukan di Unismuh Makassar. Indikatornya, tidak pernah ada razia polisi di kampus kami. Kalau ada razia, pasti ada informasi dari security kampus," bebernya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rektor UNM Makassar, Prof Husain Syam. Kata dia, pihaknya sendiri tidak pernah mendapatkan informasi terkait adanya bunker narkoba di lingkup kampus almamater orange tersebut.
"Setahu saya tidak pernah ada laporan adanya penyimpanan narkoba di dalam kampus UNM, dan kalau seandainya itu ada, pertanyaan saya siapa yang terindikasi melakukan penyimpanan narkoba dalam kampus," tegasnya.
Baca juga: Polisi Diminta Buka secara Transparan Bungker Narkoba Dalam Kampus di Makassar
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.