KENDARI, KOMPAS. com - Dua orang pekerja bangunan inisial NW dan AR menemukan granat yang masih aktif di dalam kamar warga Perumnas Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (28/5/2024).
Kapolsek Poasia AKP Jumiran mengatakan, penemuan granat aktif itu bermula saat kedua pekerja hendak membersihkan sebuah rumah di kompleks Perumnas Poasia untuk selanjutnya akan direnovasi.
Namun salah satu pekerja tiba-tiba melihat benda berbentuk granat di dalam kamar.
"Setelah mengamati dan memegang benda tersebut, melihat terdapat nomor seri sehingga meyakini bahwa benda tersebut adalah granat asli. Kejadiannya tadi pagi (Selasa) sekitar pukul 9 lewat," ungkap AKP Jumiran kepada Kompas. com, Selasa (28/5/2024) malam.
Baca juga: Granat di Goa Pindul Gunungkidul Masih Aktif, Diperkirakan Peninggalan PD II
Kemudian, lanjut Kapolsek Poasia, pekerja bangunan itu melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua RT 13 Perumnas Ahmad, dan diteruskan kepada petugas Bhabinkamtibmas Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan Poasia.
Selanjutnya, Kapolsek Poasia bersama tim penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sultra mendatangi lokasi penemuan granat, dan bahan peledak itu kemudian dievakuasi ke markas Brimob.
"Untuk sementara, rumah tersebut sudah dipasang garis polisi," katanya lagi.
Baca juga: Benda Diduga Granat Ditemukan di Goa Pindul Gunungkidul
Baca juga: Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk
Pihaknya belum dapat memastikan jenis granat tersebut karena baru diamankan oleh tim Jibom Brimob Polda Sultra.
"Insya Allah besok sebelum pemusnahan dapat dipastikan jenisnya," kata Jumiran.
Sementara itu, Ketua RT 13 Perumnas Poasia, Ahmad menuturkan bahwa temuan granat itu bermula saat kedua pekerja bangunan membersihkan kamar yang digali untuk akn dibenahi.
Kemudian tak lama mereka menemukan granat di dalam kamar kosong tersebut.
Baca juga: Residivis Kasus Pembusuran di Palopo Kembali Berulah, Pelaku Membusur Korban Saat Berkendara
Dikatakan, rumah tersebut sempat dikontrakkan oleh pemiliknya kepada seseorang yang tidak diketahui identitasnya selama hampir satu tahun.
Saat ini, rumah tersebut telah dibeli oleh warga lain dan pemilik baru akan merenovasi rumah itu.
"Saya tidak kenal yang kontrak sebelum rumah itu dijual. Yang kontrak tidak pernah melapor ke saya sebagai RT dan tidak bergaul dengan tetangganya, pemilik pertama rumah juga tidak pernah saya ketemu dan jarang sekali datang ke rumahnya setelah kosong pertengahan tahun lalu," tutur Ahmad kepada Kompas.com.
Baca juga: Warga Sleman Temukan Benda Mirip Granat di Selokan Mataram
Belakangan Ahmad mengetahui dari warganya bahwa orang yang kontrak rumah tersebut sering mengelas dalam rumah. Ia pun tidak mengetahui berapa orang yang mengontrak rumah tersebut.
"Mereka tidak pernah bersosialisasi, biar sama tetangga samping rumahnya. Hanya las las begitu, tidak tau apa mengelas itu modus atau apa saya tidak mengerti," ujarnya.
"Tapi syukur saja ini pekerja membersihkan tidak langsung angkat itu granat baru dibuang di api karena mereka sementara bakar sampah di halaman rumah itu," tutup Ahmad.
Baca juga: Granat Nanas Aktif Hebohkan Warga Lombok Tengah, Tim Penjinak Bom Dikerahkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.