LUWU, KOMPAS.com – Longsor susulan terjadi di Desa Kaladi, Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Selasa (28/5/2024).
Pasi Intel Kodim 1403 Palopo, Kapten Kav Mursalim mengatakan, longsor yang terjadi adalah longsor susulan yang terjadi sebelumnya yakni pada Senin (27/5/2024) pukul 03.00 Wita, di Desa Kaladi.
“Longsor terjadi saat diguyur hujan deras sehingga tanah menjadi labil mengakibatkan terjadinya longsor susulan sepanjang 10 meter dan menutupi badan jalan yang menuju ke Dusun Rante Tallang, Desa Kaladi Darusalam. Akibatnya kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas,” kata Mursalim saat dikonfirmasi, Selasa.
Baca juga: Banjir Rob, Solusi Rumah Apung Demak, dan Tantangannya...
Lanjut Mursalim, kejadian longsor susulan tersebut sudah terjadi sebelumnya yakni pada saat terjadi bencana tanah longsor dan banjir Luwu pada Jumat (3/5/2024) dan belum dilakukan pembersihan material oleh warga maupun pemerintah setempat dikarenakan harus menggunakan alat berat jenis ekskavator.
“Nah, kemarin, Senin (27/5/2024) pukul 03.00 terjadi longsor susulan di titik yang sama sehingga material longsor yang menimbun jalan semakin menebal yang membuat akses warga terputus akibat penumpukan material longsor, memang di lokasi tersebut sulit untuk memindahkan material kalau hanya menggunakan alat seadanya,” ucap Mursalim.
Berdasarkan pantauan TNI Kodim 1403 Palopo, di Kecamatan Suli Barat masih terdapat beberapa titik longsor yang belum dibenahi seperti di Desa Kaladi Darusalam.
“Titik longsor dari Desa Kaladi ke Desa Poringan masih ada 20 titik dengan volume kecil dan sedang yang belum dikerjakan, dari titik longsor tersebut terdapat beberapa titik yang hanya bisa dilewati dengan kendaraan roda dua,” katanya lagi.
Mursalim mengungkapkan bahwa beberapa titik longsor yang ada di Desa Kaladi Darusalam membuat akses jalan ke Dusun Rante Tallang tidak bisa dilewati kendaraan roda dua maupun Roda empat.
“Begitupun dengan akses jalan ke Dusun Buntu Kaladi tidak bisa dilewati kendaraan roda empat dan akses jalan ke Dusun Timbung tidak bisa dilewati kendaraan roda empat,” pungkasnya.
Baca juga: Pantura Sayung Demak Terancam Tenggelam jika Banjir Rob Tidak Segera Tertangani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.