MAKASSAR, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita sebuah rumah mewah milik eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Rumah mewah berlantai dua itu terletak di dalam kawasan BTN CV Dewi Blok B4 Nomor 14, Kelurahan Pandang, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar, Sulsel.
Dari pantauan Kompas.com, rumah ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 10x15 meter dan berimpitan langsung dengan beberapa rumah warga lainnya.
Baca juga: 10 Kasus Korupsi dengan Kerugian Negara Terbesar di Indonesia
Dari sekian banyak bangunan di sekitarnya, rumah yang didominasi warna putih dan hitam milik SYL tersebut memang terlihat paling mewah.
Lampu-lampu klasik menambah kesan mewah pada rumah itu terlihat dari depan. Namun, dari pantauan, rumah itu masih dalam tahap proses renovasi.
Tampak sejumlah bahan material masih tersimpan di garasi rumah yang ditutupi pagar setinggi 2,5 meter.
Baca juga: Sederet Orang yang Divonis Hukuman Mati di Indonesia
Baca juga: Pro Kontra Wacana Hukuman Mati bagi Koruptor...
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memfasilitasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mencecar eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jumat ?
Di garasi, sejumlah material papan, gipsum, dan pipa paralon, dan tumpukan sak semen ditinggal di dalam garasi.
Ketua RW setempat Kamaruddin menjelaskan, pembangunan rumah tersebut diketahui dilakukan pada awal 2023 lalu.
"Ini pembangunannya dari tahun 2023," ujarnya kepada awak media di sekitar rumah tersebut.
Baca juga: Johnny G Plate dan Sederet Menteri Jokowi yang Terjerat Kasus Korupsi, Semuanya dari Partai
Kamaruddin menjelaskan, selama proses pembangunan, warga sekitar mengetahui bahwa rumah tersebut merupakan milik eks Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.
"Kalau saya taunya dengan warga ini rumah Pak Hatta. Kalau Pak SYL saya tidak tahu, kalau Pak Hatta tidak pernah saya liat ke sini," ungkapnya.
Sedangkan, Ketua RT setempat Mursidah yang sempat ikut dan menjadi saksi saat KPK melakukan penyitaan aset menjelaskan bahwa ada sekitar delapan penyidik yang datang.
"Kurang lebih delapan orang kemarin, dua mobil. Tidak tahu mungkin yang di belakangnya (juga) satu mobil lagi. Saya saat itu di rumah, yang panggil ke sini orang KPK, jadi saya ke sini," bebernya.
Baca juga: Penangkapan Adelin Lis dan Daftar Panjang Buronan Kasus Korupsi yang Kabur ke Singapura
Kata Mursidah, kurang lebih tiga jam penyidik KPK melakukan proses penyitaan. Penyidik KPK juga sempat berkeliling dalam rumah untuk melakukan pemeriksaan.