Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Kasus Pembunuhan Pelajar SMK di Mamuju Terungkap, Pelaku Sakit Hati karena Kerap Di-bully

Kompas.com - 12/05/2024, 12:45 WIB
Junaedi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com – Motif dan latar belakang kasus pembunuhan sadis seorang pelajar di Mamuju, Sulawesi Barat dengan 28 luka tusukan di tubuhnya pada Kamis (9/5/2024) mulai terungkap.

Tersangka HK yang ditangkap polisi hanya beberapa jam setelah korban ditemukan terkapar bersimbah darah di pinggir jalan, membuat pengakuan mengejutkan.

Tersangka mengaku sakit hati lantaran kerap di-bully dan dipermalukan korban di depan teman-temannya.

Baca juga: Dinkes Kulon Progo Ungkap Peningkatan Gangguan Jiwa di Kalangan Pelajar, Bullying Jadi Salah Satu Penyebab

Awalnya, isu yang beredar motif atau latar belakang kasus pembunuhan siswa oleh teman sekolahnya sendiri tersebut karena faktor persaingan atau rivalitas asmara antara pelaku dengan korban.

Namun dari hasil pemeriksaan penyidik, pelaku HK (18) mengaku tersulut amarah lantaran selama ini ia kerap jadi korban bully oleh korban.

Pelaku mengaku kerap dilecehkan dan dipermalukan korban di depan teman-teman sekolahnya hingga ia hilang kontrol. Dan puncaknya pelaku nekat menghabisi teman baik yang selama ini bergaul dengannya.

Baca juga: Mahasiswi di Yogyakarta Tewas Diduga akibat Gantung Diri, Polisi Temukan Sepucuk Surat


Baca juga: Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Motif sakit hati

Kasat Reskrim Polres Mamuju, Kompol Jamaluddin membenarkan jika salah satu motif pembunuhan yang dilakukan seorang siswa terhadap rekannya sendiri ini dilatar belakangi faktor sakit hati.

Pelaku mengaku tidak tahan lantaran sering dipermalukan oleh korban hingga ia teruslut emosi dan nekat menghabisi temannya sendiri.

“Kami masih terus mendalami kasusnya, namun salah satu motif yang mendorong pelaku nekat membunuh korban yang juga teman gaulnya sendiri karena faKtor dendam. Pelaku sering di-bully dan dipermalukan di depan teman-temannya hingga pelaku kesal dan nekat menghabisi korban," jelasnya, Sabtu (11/5/2024).

Baca juga: Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Terancam hukuman seumur hidup

Sebelumnya, massa yang tidak terima korban dibunuh pelaku sempat tersulut emosi hingga mendatangi rumah pelaku di seberang desa.

Karena tak menemukan pelaku maupun keluarganya, massa bersenjata parang panjang dan tombak ini kemudian melampiaskan kemarahannya dengan menghujani rumah pelaku dengan lemparan batu. Akibatnya kaca-kaca jendela dan pintu rumah pelaku rusak.

Penyidik Polres Mamuju terus mendalami kasus pembunuhan ini.

Polisi terus menggali kemungkinan adanya motif lain hingga tersangka nekat membuat perencanaan untuk menghabisi rekannya sendiri.

Polisi sendir telah menyita sejumah barang bukti yakni baju yang dikenakan korban saat kejadian, sebilah badik, dan handphone milik tersnagka.

Baca juga: Gadis 21 Tahun Ditemukan Tewas Dalam Kamar Indekos di Cirebon, Terdapat Luka di Kepala

Tersangka yang ditangkap polisi beberapa jam setelah kasus terungkap dijerat dengan pasal berlapis yakni pasal 340 dan pasal 338 KUHP dengan hukuman ancaman seumur hidup.

Sebelumnya, kasus ini terungkap bermula ketika korban thrail (18 tahun) ditemukan warga tewas bersimbah darah di pinggir jalan desa.

Korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit untuk memastikan penyebab kematiannya.

Korban dipastikan meninggal akibat melakukan tindakan pidana pembunuhan.

Dokter menemukan ada puluhan luka tusukan di sekujur tubuh korban termasuk di bagian leher.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Perundungan Siswa Difabel di Makassar, Polisi Panggil Orangtua Pelaku Besok

Kasus Perundungan Siswa Difabel di Makassar, Polisi Panggil Orangtua Pelaku Besok

Makassar
Bandara Sultan Hasanuddin Tunda Operasional Terminal Baru

Bandara Sultan Hasanuddin Tunda Operasional Terminal Baru

Makassar
Dua Wisatawan Asal Jawa Timur Tenggelam di Pantai Taipa Konawe Utara, Satu Meninggal dan Satunya Masih Pencarian

Dua Wisatawan Asal Jawa Timur Tenggelam di Pantai Taipa Konawe Utara, Satu Meninggal dan Satunya Masih Pencarian

Makassar
Cerita Novitasari, 2 Kali Melahirkan Harus Ditandu Melewati Jalan Rusak Menuju Klinik

Cerita Novitasari, 2 Kali Melahirkan Harus Ditandu Melewati Jalan Rusak Menuju Klinik

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 18 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 18 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Ajakan Idul Adha di Rumah Orangtua Ditolak, Pria di Sulsel Tikam Istri hingga Kritis

Ajakan Idul Adha di Rumah Orangtua Ditolak, Pria di Sulsel Tikam Istri hingga Kritis

Makassar
Usai Tukar Kupon Kurban, Wanita di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Usai Tukar Kupon Kurban, Wanita di Makassar Tewas Tersengat Listrik

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Saat Sapi Kurban di Makassar Jatuh ke Sumur, 18 Petugas Damkar Diterjunkan untuk Evakuasi

Saat Sapi Kurban di Makassar Jatuh ke Sumur, 18 Petugas Damkar Diterjunkan untuk Evakuasi

Makassar
Lapangan Karebosi Jadi Lokasi Shalat Id di Kota Makassar, Ini Titik Parkirnya

Lapangan Karebosi Jadi Lokasi Shalat Id di Kota Makassar, Ini Titik Parkirnya

Makassar
Pesona Salukang Kallang, Goa Terpanjang di Indonesia

Pesona Salukang Kallang, Goa Terpanjang di Indonesia

Makassar
Kisah Pilu Kakek di Makassar Gendong Jenazah Cucunya Pakai Ojol Sejauh 53 Km

Kisah Pilu Kakek di Makassar Gendong Jenazah Cucunya Pakai Ojol Sejauh 53 Km

Makassar
Video Viral Jenazah Bayi di Makassar Diantar Ojol Sejauh 53 Km, RSUP Tadjuddin Chalid: Kami Mohon Maaf

Video Viral Jenazah Bayi di Makassar Diantar Ojol Sejauh 53 Km, RSUP Tadjuddin Chalid: Kami Mohon Maaf

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Disdik Cari Penyebar Video Perundungan Siswa SMP di Makassar

Disdik Cari Penyebar Video Perundungan Siswa SMP di Makassar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com