MAKASSAR, KOMPAS.com - Pria berinisial AH di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi sasaran amukan warga usai diduga melakukan aksi pelecehan seksual terhadap tiga bocah perempuan.
Warga yang geram dengan aksi pria berusia 40 tahunan itu lantas mendatangi kediamannya. AH pun jadi sasaran kemarahan warga saat dibawa petugas menuju mobil patroli.
Peristiwa itu terjadi di salah satu kompleks perumahan di kawasan Kelurahan Minasaupa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, pada Minggu (28/4/2024) dini hari.
Baca juga: Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP
Dari pantauan Kompas.com, puluhan warga yang marah memadati rumah AH hingga nyaris melakukan perusakan. Beruntung aparat kepolisian dari Polsek Rappocini cepat melakukan evakuasi terhadap terduga pelaku.
Salah satu warga yakni Boas mengaku kaget dengan aksi yang dilakukan AH. Katanya, selama ini AH dikenal sebagai sosok yang kerap menyampaikan hal baik tentang agama di kawasan perumahan tersebut.
"Biasa ceramah ini orang tapi tidak tau kenapa kelakuannya begini. Gayanya kayak ustaz ini," kata Boas ditemui Kompas.com di lokasi.
Berdasarkan informasi, aksi tak senonoh AH kerap menyasar bocah perempuan yang melintasi depan rumahnya. Dia menawarkan minuman kepada para korban sebelum melakukan aksi bejatnya itu.
"Yang saya ada tiga korbannya dan modusnya dia belikan susu," bebernya.
Sementara, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Makassar, Iptu Hartawan membenarkan perihal peristiwa itu. Kata dia, pihaknya kini masih melakukan pemeriksaan terhadap AH.
"Iya di Polrestabes karena kasus anak, di PPA. Itu ada tiga (korban) anak-anak saya liat," ucap Hartawan dikonfirmasi awak media, Minggu siang.
Kata Hartawan, terduga pelaku yang merupakan ayah dari empat orang anak ini diduga melakukan pelecehan seksual terhadap tiga bocah perempuan yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Aksi bejat AH terbongkar ketika korban berani berbicara hal yang dialaminya kepada orangtuanya. Di situlah, pihak keluarga pun kesal dan mendatangi kediaman AH.
"Korban masih SD usia 9 tahun, ada juga yang 7 tahun. Masalahnya ini anak juga bersaksi, jadi anak ini berikan kesaksian, kan namanya anak-anak tidak bisa bohong," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.