GORONTALO, KOMPAS.com – Data Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (Pusdalops BNPB) mengungkap, sebanyak 1.878 kepala keluarga atau 7079 jiwa menjadi korban bencana banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara.
Para warga terdampak ini berasal dari Desa Tolinggula Pantai sebanyak 50 kepala keluarga atau 100 jiwa, Desa Ilomangga sebanyak 181 kepala keluarga atau 632 jiwa, Desa Molangga sebanyak 307 kepala keluarga atau 1.118 jiwa.
Kemudian Desa Tolinggula Tengah sebanyak 431 kepala keluarga atau 1.424 jiwa, Desa Tolite Jaya sebanyak 339 kepala keluarga atau 1.243 jiwa, Desa Tolinggula Ulu sebanyak 354 kepala keluarga atau 1.224 jiwa.
Desa Ilotunggula sebanyak 373 kepala keluarga atau 1.288 jiwa, Desa Limbato 50 kepala keluarga atau160 Jiwa, dan di Desa Desa Papualangi diterjang longsor.
Baca juga: Banjir Landa 6 Desa di Gorontalo Utara, Satu Rumah Warga Hanyut
Penjabat Gunernur Gorontalo Ismail Pakaya yang didampingi Penjabat Bupati Gorontalo Utara Sila N Botutihe meninjau kondisi para pengungsi, Senin (8/4/2024) malam.
Ismail mengunjungi Posko utama penganggulangan banjir bandang di halaman Rumah Sakit Tolinggula.
Ia juga meninjau korban banjir yang mengungsi di sepanjang jalan raya tidak jauh dari rumah yang terendam banjir. Ismail secara pribadi menyerahkan makanan siap saji dan air minum kemasan kepada para korban.
“Usai kunjungan lapangan kemarin Pj Gubernur Pak Ismail Pakaya dan Pj Bupati Gorontalo Utara Ibu Sila N Botutihe menggelar rapat darurat di Rumah Sakit Tolinggula yang dijadikan posko bencana,” kata Sefry Bobihoe Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Gorontalo Utara, Selasa (9/4/2024).
Baca juga: Banjir Bandang Rendam 203 Rumah di Bima
Pada rapat ini dilaporkan laporan bahwa saat ini Dinas Sosial, BPBD, TNI/Polri bersama Tagana Gorontalo utara, terus melaksanakan pendataan dan melakukan evakuasi barang berharga milik korban terdampak bersama aparat desa. BPBD menyediakan alat berat untuk penanganan masalah longsor.
Banjir bandang yang menghantam Kecamatan Tolinggula ini disebabkan curah hujan yang tinggi pada tanggal 7-8 April 2024 di wilayah Kecamatan Biau dan Kecamatan Tolinggula.
Di lapangan masyarakat terdampak banjir sangat membutuhkan makanan siap saji, selimut, dan pakaian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.