12 Penumpang Kapal Pengangkut Logistik PLN Ditemukan di Perairan Sitaro Sulut, 10 Selamat dan 2 Meninggal

MANADO, KOMPAS.COM - Sebanyak 12 penumpang Kapal LCT Bora V yang hilang kontak di Perairan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara ditemukan pada Selasa (23/1/2024).

Dari jumlah itu, 12 orang selamat dan 2 meninggal.

Basarnas Manado masih akan melakukan pencarian empat korban yang lain.

Baca juga: Bawa 16 Penumpang, Kapal Pengangkut Logistik PLN Hilang Kontak di Perairan Sitaro Sulut

"Penemuan korban KM Bora V sebanyak 12 orang, 10 selamat dan 2 orang meninggal. Saat ini kami juga masih menunggu informasi nama-nama korban, dikarenakan masih menunggu kedatangan para korban di Bitung," kata Kepala Basarnas Manado Monce Brury dalam keterangan tertulis, Selasa malam.

Pencarian Kapal LCT Bora V memasuki hari ketiga. Kapal LCY Brora V dilaporkan hilang kontak diduga akibat dihantam gelombang tinggi pada Minggu (21/1/2024).

Pencarian korban KM LCT Bora V, Tim SAR gabungan mengerahkan KN Bima Sena, KN Gandiwa, KP Baladewa, KAL Terong Naga dan KM Tristan I. Semua melaksanakan pencarian korban yang sampai Selasa siang belum menemukan tanda tanda korban.

Pada pukul 12.00 Wita, Tim SAR gabungan mendapatkan informasi bahwa ada kapal nelayan KM Mitra Bahari menemukan 12 orang yang lagi terapung-apung di lautan yang tidak jauh dari Pulau Batang Dua.

Tim SAR kemudian mencari informasi kebenaran ini akan tetapi terkendala dengan komunikasi. Tim SAR akhirnya bisa mendapatkan informasi kebenerannya bahwa itu korban melalui radio. Tim SAR gabungan KP Baladewa Satu Pol Air Polda Sulut mendekat ke Kapal KM Mitra Bahari yang lebih dekat dengan posisi penemuan korban.

"Direncankan KP Baladewa akan sampai di Pelabuhan Bitung pukul 23.00 Wita. Besok pencarian akan kami lanjutkan kembali mencari korban yang belum ditemukan," jelas Monce.

Baca juga: Kapal Nelayan Hancur Diterjang Ombak Samudera Hindia, 3 Selamat, 1 Hilang

Diketahui, Kapal LCT Bora V bertolak dari Bitung memuat barang milik PLN yang akan dibawa ke Tagulandang, Sitaro.

Nahas, belum sempat sampai tujuan kapal dihantam gelombang tinggi dan tenggelam. Diketahui, ada 10 anak buah kapal (ABK) dan 6 warga yang ikut berlayar.