JENEPONTO, KOMPAS.com - Seorang kakek di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan menjadi korban penganiayaan oleh oknum kepala desa (kades).
Korban dianiaya lantaran dinilai merusak pipa air bersih di sumur miliknya yang kini telah menjadi fasilitas umum (fasum).
Baca juga: Putranya Dikeroyok Sekelompok Orang Tak Dikenal, Suparman: Anak Saya Sempat Sembunyi di Gudang
Polisi sendiri mengaku masih melakukan penyelidikan dan terjadi saling lapor antara kasus penganiayaan dan kasus perusakan fasum. Jumat, (11/8/2023).
Peristiwa yang menimpa Bakkasa Daeng Raja (58), warga Dusun Balipole, Desa Tombolo - Tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto terjadi pada Senin, (7/8/2023).
Oknum kades berinisial JM bersama sejumlah pria mendatangi korban dan mengeroyok korban hingga babak belur. Pengeroyokan berakhir setelah korban terkapar tak sadarkan diri.
"Iya laporan korban telah kami terima dan dalam hal ini korban diduga merusak pipa air bersih yang menjadi pemicu penganiayaan, dan berdasarkan keterangan korban jumlah pelaku lebih dari satu orang," kata Iptu Kaharuddin, Kapolsek Bangkala yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Jumat, (11/8/2023).
Informasi yang dihimpun Kompas.com, sumur milik korban telah diubah menjadi fasilitas umum untuk mengalirkan air bersih di rumah warga sekitar. Pipa air inilah yang dirusak oleh korban yang memicu pengeroyokan.
"Itu sumur milik saya tetapi sekarang saya sudah tidak bisa ambil air pakai timba karena sudah ditutup. Air tidak mengalir ke rumahku karena saya tidak punya uang untuk membayar," kata Bakkasa melalui telepon seluler kepada Kompas.com.
Pihak kepolisian sendiri hingga saat ini belum menetapkan tersangka atas kasus ini. Pihaknya juga menerima laporan balik dari warga atas kasus perusakan.
"Sampai saat ini kami telah melakukan intervensi baik bagi pelapor terkait pengrusakan fasilitas umum mau pun korban penganiayaan," kata Kaharuddin.
Baca juga: Pemuda di Gresik Dikeroyok Gerombolan Orang Tak Dikenal, Polisi Selidiki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.