Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Daeng Nai, Puluhan Tahun Jadi Kuli Bangunan, Kini Sukses sebagai Pengusaha Properti

Kompas.com - 25/07/2023, 12:03 WIB
Abdul Haq ,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Bekerja sebagai buruh kasar seperti kuli bangunan tidak membuat seseorang harus berkecil hati apalagi harus pasrah akan nasib. Seorang pria di Kabupaten Gowa Sulawesi bahkan separuh hidupnya dihabiskan menjadi kuli bangunan hingga akhirnya sukses menjadi pengusaha properti

Pria tersebut bernama Darwis Daeng Nai (55). Pria yang biasa disapa Haji Nai merupakan pengusaha properti yang awalnya bekerja sebagai kuli bangunan.

Dia mengaku separuh hidupnya dihabiskan di bawah terik matahari sebagai buruh kasar demi menghidupi keluarganya. Selain menjadi kuli bangunan, Daeng Nai pernah mencoba berbagai pekerjaan lainnya saat tak ada panggilan dari mandor. 

Baca juga: Komunitas SAPU Upcycle, Berdayakan Anak Punk Olah Limbah Ban Dalam, Produknya Tembus Pasar Eropa

"Saya jadi kuli bangunan sejak tahun 1983 dan hampir semua jenis pekerjaan saya sudah lakukan, kecuali mencuri. Kalau tidak ada panggilan dari mandor atau menganggur, saya juga pernah mencoba jual ikan," kata Daeng Nai kepada Kompas.com.

Meski menjadi kuli bangunan dengan upah yang pas pasan, Daeng Nai ternyata rajin menabung. Saat itu gajinya per hari hanya Rp 1.500. 

"Walau pun gaji saya sedikit saya tetap menabung. Meski itu hanya Rp 100, saya paksakan menabung. Karena saya pikir kelak kalau saya sakit tidak bisa lagi bekerja anak-anak dan istri saya akan makan apa nanti," kata Daeng Nai.

Bongkar tabungan untuk membangun Ruko

Kemudian pada tahun 2012, Daeng Nai mencoba membuka tabungan yang dikumpulkannya selama puluhan tahun. Hasil tabungan inilah yang menjadi modal untuk membangun satu unit rumah toko (ruko) di lahan warisan orangtunya.

Pembangunan ruko tersebut berjalan lambat lantaran modalnya tidak mencukupi. Ruko tersebut akhirnya rampung setelah dua tahun  pembangunan. Setelah itu ruko tersebut dijual.

Lalu hasil penjualan satu unit ruko tersebut digunakan untuk membeli lahan kosong. Lahan tersebut dibangun rumah untuk dijual.

Rupanya kerja keras Daeng Nai perlahan lahan mulai membuahkan hasil. Daeng Nai membuat perusahan properti dan terus mengambangkan usaha perumahannya di wilayah Sulawesi Selatan. Dia juga telah membangun ribuan unit rumah

"Saat ini kami fokus ke perumahan subsidi. Kenapa perumahan subsidi? Karena murah meriah. Artinya kami bisa membantu masyarakat yang belum memiliki rumah dengan harga yang terjangkau. Dan hingga saat ini sudah puluhan perumahan dengan jumlah 7.000 unit rumah" tuturnya. 

Rumah gratis untuk warga tak mampu

Tak hanya itu, Daeng Nai telah menyumbangkan lebih dari 70 unit rumah kepada masyarakat yang tidak mampu.

"Kalau mau dihitung semua sudah puluhan unit yang kami berikan secara cuma-cuma dan tanpa membayar sepeserpun. Baik pajak dan administrasinya semua, kami yang tanggung. Tapi saya tidak mau menyebutkan jumlahnya jangan sampai saya kena riya'" katanya.

Pemberian rumah secara gratis ini pun tentunya melalui tahap seleksi. Salah satunya adalah hanya untuk masyarakat yang memang tidak mampu dan belum memiliki rumah.

Selain kepada msyarakat, Daeng Nai juga memberikan kepada anggota TNI/Polri. Namun wewenang seleksi bagi anggota tersebut diberikan kepada instansi masing masing.

Baca juga: Kisah Tunanetra Penyadap Nira di NTT, 27 Tahun Panjat Pohon 20 Meter demi Hidupi Diri

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Bocah 4 Tahun Terjebak di Mesin Cuci di Makassar, Petugas: Tak Alami Luka

Kronologi Bocah 4 Tahun Terjebak di Mesin Cuci di Makassar, Petugas: Tak Alami Luka

Makassar
Polisi Tangkap Pria yang Bakar Rumah Mertuanya di Makassar

Polisi Tangkap Pria yang Bakar Rumah Mertuanya di Makassar

Makassar
Bocah 4 Tahun Terjebak Dalam Mesin Cuci, Damkar Turun Tangan

Bocah 4 Tahun Terjebak Dalam Mesin Cuci, Damkar Turun Tangan

Makassar
Diduga Lecehkan Tiga Bocah SD, Pria di Makassar Diamuk Massa

Diduga Lecehkan Tiga Bocah SD, Pria di Makassar Diamuk Massa

Makassar
Dapat Perintah PDI-P Maju Pilkada Sulsel, Danny Pomanto Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain

Dapat Perintah PDI-P Maju Pilkada Sulsel, Danny Pomanto Jajaki Koalisi dengan Parpol Lain

Makassar
Kasus Dugaan Pungli UNM, Polda Sulsel Periksa Dekan dan Staf

Kasus Dugaan Pungli UNM, Polda Sulsel Periksa Dekan dan Staf

Makassar
Damkar Makassar Kena 'Prank' Laporan Kebakaran Palsu, Sempat Kerahkan Personel dan Mobil Pemadam

Damkar Makassar Kena "Prank" Laporan Kebakaran Palsu, Sempat Kerahkan Personel dan Mobil Pemadam

Makassar
Wali Kota Makassar Siapkan Nobar Timnas Sambil Makan Gratis, di Mana Lokasinya?

Wali Kota Makassar Siapkan Nobar Timnas Sambil Makan Gratis, di Mana Lokasinya?

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Makassar
Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Diduga Cekcok dengan Istri, Pria di Makassar Bakar Rumah Mertuanya

Makassar
Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Seluruh Korban Longsor di Buntao Toraja Utara Ditemukan, Basarnas Tutup Pencarian

Makassar
Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Satu Korban Longsor di Toraja Utara Ditemukan Tewas

Makassar
Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Longsor Terjang Toraja Utara, 8 Orang Tertimbun Saat Hendak ke Acara Rambu Solo’

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com