Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lubang Besar Tanpa Penutup Bekas Galian Proyek IPAL di Makassar Ancam Keselamatan Warga Sekitar

Kompas.com - 19/05/2023, 11:59 WIB
Reza Rifaldi,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Lubang sebesar 2x3 meter bekas proyek galian Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) mengancam jiwa warga di kawasan padat penduduk di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Bagaimana mana tidak, lubang yang dalamnya mencapai 6 meter itu dibiarkan terbengkalai tanpa penghalang di tengah-tengah jalan umum yang biasa digunakan warga.

Dari pantauan Kompas.com pada Kamis (18/5/2023) siang, lubang bekas galian proyek IPAL yang terletak di Jalan Cendrawasih II, Kecamatan Mariso, Kota Makassar Sulsel sangat berbahaya.

Baca juga: Jadi Sorotan Heru Budi, Ada 15 Lubang Galian PLN di Jalan Margasatwa Raya yang Berkontur Naik Turun

Tidak ada penghalang di pinggiran lubang besar atau pun penutup. Lubang besar itu digenangi air dan sudah banyak sampah plastik. Di pinggiran hanya dipasangi rambu-rambu kecil yang memperlihatkan bahwa di lokasi tersebut ada proses pengerjaan proyek.

Akibat lubang itu, jalan protokol yang diperkirakan seluas 4 meter, kini hanya bisa dilalui sepeda motor, beberapa kendaraan roda empat yang hendak lewat terpaksa berbalik arah lantaran akses jalan yang tertutup lubang.

Salah seorang warga bernama Iksan yang tinggal tidak jauh dari lubang IPAL itu mengeluhkan betepa berbahayanya lubang tersebut. Kata dia, sang istri dan sang ayah pernah terperosok masuk ke dalam lubang.

"Ini di sini sudah ada kayak longsor. Lubang ini di sini longsor, bapak saya pernah jatuh masuk di sini. Longsor ini. Istriku sudah jatuh juga di masuk di lubang," kata pria berusia 32 tahun itu yang ditemui Kompas.com di lokasi.

Iksan mengkhawatirkan kondisi lubang yang bakal mengancam keselamatan anak-anak di kawasan itu, karena menurutnya anak-anak sering bermain di dekat lubang.

"Ini dalamnya 6 meter, setinggi ini rumah (sambil menunjuk ke arah rumah). Lobang ini sudah setahun lebih begini, banyak mi korban (sudah banyak korban). Mobil juga," ucapnya.

Baca juga: Berenang di Lubang Bekas Galian Tanah, 2 Bocah di Banjarbaru Ditemukan Tewas

Selain berbahaya, pengerjaan proyek juga disebut Iksan membuat beberapa tembok bangunan rumah warga retak-retak.

"Untuk dinding, kalau dia pasang malah tambah bahaya, Rumah warga saja banyak retak-retak. Bukan untuk kaliber kota, untuk kaliber tambang yang turun ini kasih tancap ini besi. Itu saja satu badan jalan dia ambil," jelasnya.

Iksan bilang, ada beberapa lubang yang berada di sekitar Jalan Cendrawasih II, namun hanya satu yang dibiarkan terbengkalai.

"Banyak ini galian, tapi di sini mami (cuma sisa di sini) yang belum ditimbun. Di sebelah di dekat gereja itu hancur juga. Yang sudah jatuh di sini, salah satunya istriku, bapak. Dikeluhkan sekali sama warga," tandasnya.

Sementara, Ketua RW 03 Cendrawasih, Teguh mengungkapkan lubang yang dibiarkan terbengkalai itu sudah menganggu aktivitas warga selama kurang lebih setahun lamanya.

Baca juga: Pemuda yang Tenggelam di Lubang Bekas Tambang Batu Bara Ditemukan Tewas

"Itu dari tahun lalu bulan Agustus, sudah patok satu dari Jalan Rajawali, Jalan Balang, sama disini (Jalan Cendrawasih II). Ini proyek PT Caraka, kurang tau bagaimana hingga di blacklist karena kerjaannya kurang benar," bebernya.

Teguh menjelaskan rata-rata warga mengeluhkan keberadaan lubang hingga pernah melakukan perjanjian dengan pihak kontraktor proyek IPAL agar segera menutup lubang tersebut.

"Kerjaan itu tidak benar, sampai-sampai warga mau berkelahi. Masyarakat juga Ngamuk-ngamuk akhirnya ditimbun satu-satu, sisa satu belum ditutup. Korban belum ada, cuma akses jalan terganggu makanya warga mengeluh," ucapnya.

Dari beberapa informasi, pengerjaan IPAL merupakan proyek yang dilaksanakan oleh Balai Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia sejak tahun 2019 hingga saat ini masih berjalan.

Proyek ini dikerjakan pada beberapa titik di Kota Makassar, meliputi wilayah Kecamatan Mamajang, Ujung Pandang, Mariso, dan Tamalate.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi hingga Sore Cerah

Prakiraan Cuaca di Makassar Hari Ini, 2 Oktober 2023: Pagi hingga Sore Cerah

Makassar
Guru MI di Makassar Diduga Cubit Siswa yang Main di Musala, Orangtua Korban Lapor Polisi

Guru MI di Makassar Diduga Cubit Siswa yang Main di Musala, Orangtua Korban Lapor Polisi

Makassar
Mengenal Nasu Palekko, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Mengenal Nasu Palekko, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Makassar
Mengenal Songkolo Bagadang, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Mengenal Songkolo Bagadang, Makanan Khas Sulawesi Selatan

Makassar
2 Truk Kontainer dan Sepeda Motor Terbakar di Makassar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

2 Truk Kontainer dan Sepeda Motor Terbakar di Makassar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar

Makassar
Oknum Guru di Makassar Diduga Aniaya Siswa di Mushala, Orangtua Lapor Polisi

Oknum Guru di Makassar Diduga Aniaya Siswa di Mushala, Orangtua Lapor Polisi

Makassar
Buntut Adu Jotos Remaja Putri di Makassar, Polisi Amankan 7 Orang

Buntut Adu Jotos Remaja Putri di Makassar, Polisi Amankan 7 Orang

Makassar
Mengenal Bawang Goreng Palu, Oleh-oleh Khas Palu

Mengenal Bawang Goreng Palu, Oleh-oleh Khas Palu

Makassar
Kisah Wentira, Misteri Kerajaan Gaib di Sulawesi Tengah

Kisah Wentira, Misteri Kerajaan Gaib di Sulawesi Tengah

Makassar
Adu Jotos Dua Remaja Putri di Makassar Dipicu Masalah Asmara

Adu Jotos Dua Remaja Putri di Makassar Dipicu Masalah Asmara

Makassar
Kendari Beach, Tempat Nongkrong Melihat 'Sunset' di Kota Kendari

Kendari Beach, Tempat Nongkrong Melihat "Sunset" di Kota Kendari

Makassar
Viral Video Dua Remaja Putri di Makassar Adu Jotos hingga Berguling di Tanah

Viral Video Dua Remaja Putri di Makassar Adu Jotos hingga Berguling di Tanah

Makassar
Diduga Mabuk, Pria di Makassar Tewas Usai Tabrak Trotoar Jalan

Diduga Mabuk, Pria di Makassar Tewas Usai Tabrak Trotoar Jalan

Makassar
Wanita di Makassar Tewas Terlindas Saat Hendak Menyalip Truk Trailer

Wanita di Makassar Tewas Terlindas Saat Hendak Menyalip Truk Trailer

Makassar
Temukan Harga Bahan Pokok Naik Saat Tinjau 2 Pasar di Makassar, Pj Gubernur Sulsel: Jeruk Nipis Naik Paling Tinggi

Temukan Harga Bahan Pokok Naik Saat Tinjau 2 Pasar di Makassar, Pj Gubernur Sulsel: Jeruk Nipis Naik Paling Tinggi

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com