Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana menjelaskan, berbagai langkah telah diambil untuk meredam konflik di kawasan tersebut.
Upaya ini dilakukan menyusul terjadinya bentrokan yang telah berlangsung selama lima hari berturut-turut sejak Jumat (19/9/2025).
"Polisi melakukan upaya-upaya secara bertahap. Permasalahan ini sudah ada sejak tahun 1989 dan upaya kita mulai dari preemptif sudah dilakukan," ungkap Arya kepada Kompas.com, Rabu (24/9/2025).
Arya menambahkan bahwa dirinya selalu turun langsung ke lokasi yang kerap terjadi tawuran.
Beberapa pos pengamanan juga telah didirikan untuk mencegah kejadian serupa.
"Saya datang pagi subuh di lokasi kejadian setelah tawuran yang kedua di hari Jumat. Saya sempat menyuarakan di corong masjid untuk tidak melakukan tawuran. Sorenya, patroli Sabhara ada di sana sampai pagi sebagai upaya preventif," ujarnya.
"Cuma belum ketangkap pelakunya ini masih pencarian karena massa kan banyak dan tidak ada juga CCTV," tutup Arya.
Dia juga berharap agar semua pihak, termasuk masyarakat, dapat bekerja sama untuk menghentikan tawuran yang telah terjadi.
"Pastinya kita bekerja harus mendapatkan dukungan termasuk masyarakat itu sendiri. Mari kita saling jaga, jaga keamanan dan ketertiban lingkungan kita," tambahnya.
Tawuran antarwarga di Kecamatan Tallo tidak hanya menyebabkan kerusakan fasilitas milik warga, tetapi juga mengakibatkan luka pada empat orang akibat terkena anak panah busur yang dilontarkan oleh para pelaku.
Kerusakan yang ditimbulkan termasuk dua unit motor, satu mobil, dan 5 rumah terbakar. Sebanyak 35 orang kini mengungsi.
https://makassar.kompas.com/read/2025/09/24/092459778/respons-keluhan-warga-makassar-soal-tawuran-berhari-hari-polisi-kami