Salin Artikel

Menteri Haji dan Umroh Dilantik, Kemenag Polman Tancap Gas Urus Paspor Haji

Langkah ini diambil untuk memastikan nomor porsi keberangkatan dan keabsahan identitas calon jemaah haji sebelum jadwal keberangkatan ditetapkan.

Sebanyak 339 calon jemaah haji dari Polewali Mandar yang akan berangkat pada musim haji tahun 2026 mendatang, telah memulai pengurusan berbagai kebutuhan administrasi haji, termasuk pembuatan paspor di kantor imigrasi setempat.

Para calon haji kini tengah mengisi berkas administrasi dan melakukan pengambilan identitas diri, yang mencakup sesi foto biometrik, pengambilan sidik jari, wajah, serta data biometrik lainnya.

Loket Khusus Pembuatan Paspor Calon Jemaah Haji

Kepala Seksi Dokumen Perjalanan dan Izin Imigrasi Polewali Mandar, Isman, menjelaskan bahwa syarat pengurusan paspor calon haji sama dengan persyaratan reguler.

"Pengurusan haji sengaja dipercepat agar bisa rampung lebih awal. Untuk syarat pengurusan paspor calon haji sama dengan persyaratan reguler pada umumnya yang dibutuhkan KTP, kartu keluarga, akta kelahiran, buku nikah, atau identitas lainnya," ujarnya, Rabu (10/9/2025).

Untuk menghindari antrian yang membeludak, pihak Kemenag dan Imigrasi akan menjadwalkan pembuatan paspor sesuai dengan wilayah kecamatan masing-masing setiap harinya.

Pihak imigrasi akan melayani sebanyak 30 hingga 50 calon haji setiap hari.

Untuk memudahkan pembuatan paspor, setiap hari pihak imigrasi menyediakan loket khusus dan waktu di jam kedua agar tidak mengganggu pemohon paspor lainnya.

Pembuatan paspor ini diprediksi akan rampung dalam satu pekan ke depan.

Jumlah Kuota Haji Reguler di Polewali Mandar

Petugas Pelayanan Haji Kemenag Polewali Mandar, Alimuddin, mengungkapkan bahwa jumlah kuota reguler haji tahun 2026 mendatang untuk Polewali Mandar adalah sebanyak 479 orang.

Namun, di antara jumlah tersebut, sudah ada calon haji yang telah memiliki paspor sebelumnya.

"Jumlah jemaah haji tahun ini tercatat 479 jemaah, namun sebagian jemaah di antaranya sudah punya paspor haji. Diperkirakan dalam waktu sepekan mendatang pembuatan paspor haji sudah rampung," jelas Alimuddin.

Pengurusan paspor calon haji yang dilakukan lebih awal pasca pelantikan Menteri Haji dan Umroh ini bertujuan untuk mendapatkan nomor porsi keberangkatan dan memastikan keabsahan identitas calon jemaah haji, terutama mengingat Kabupaten Polewali Mandar merupakan daerah dengan jumlah kuota haji terbanyak di Sulawesi Barat.

https://makassar.kompas.com/read/2025/09/10/101744078/menteri-haji-dan-umroh-dilantik-kemenag-polman-tancap-gas-urus-paspor-haji

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com