Salin Artikel

Penumpang Bus Borlindo Morowali-Makassar Melahirkan di Toilet SPBU: Panik, Tak Sempat Lagi ke RS

Video berdurasi 14 detik itu diunggah oleh akun Instagram @palopo_info dan memperlihatkan keramaian di area SPBU pada Selasa (17/6/2025) malam.

Dalam keterangan unggahan disebutkan bahwa seorang penumpang bus jurusan Morowali–Makassar melahirkan secara tiba-tiba di toilet SPBU tersebut.

“Kejadian malam ini, antre SPBU. Ini (sambil menunjuk seorang perempuan yang diduga bidan) bantu melahirkan orang. Telah lahir bayi perempuan di WC SPBU Binturu, Masya Allah,” ujar perekam video dalam unggahan yang telah ditonton lebih dari 227 ribu kali dan mendapat 126 komentar itu.

Diketahui, perempuan tersebut bernama Anggi Saputri, warga Morowali, yang sedang dalam perjalanan menuju Makassar bersama suaminya, Ipul, menggunakan Bus Borlindo.

Anggi menuturkan bahwa saat bus yang ditumpanginya melintas di Kota Palopo, ia merasakan dorongan ingin buang air dan meminta sopir bus berhenti di tempat yang memiliki toilet umum.

“Saya minta sopir berhenti di masjid atau SPBU. Akhirnya bus berhenti di SPBU, dan saya turun ke toilet,” ucap Anggi saat ditemui di Rumah Sakit Mega Buana Kota Palopo, Rabu (18/6/2025).

Namun, saat berada di toilet, Anggi melihat darah di celananya dan menyadari bahwa proses persalinan akan segera terjadi.

Ia pun meminta seseorang memanggil suaminya.

“Karena panik dan sudah tidak sempat ke rumah sakit, saya akhirnya melahirkan di toilet SPBU dengan bantuan suami,” tuturnya.

Suaminya kemudian berteriak meminta bantuan.

Beruntung, seorang bidan yang kebetulan sedang melintas di SPBU tersebut berhenti dan langsung memberikan pertolongan, termasuk memotong tali plasenta.

Setelah melahirkan, Anggi bersama bayi perempuannya dilarikan ke Rumah Sakit Mega Buana Palopo yang jaraknya sekitar 100 meter dari SPBU.

“Alhamdulillah saya dan bayi dalam keadaan sehat. Rencananya, setelah keluar dari rumah sakit, kami akan melanjutkan perjalanan ke Gowa,” kata Anggi.

Bayi tersebut merupakan anak kedua bagi pasangan Anggi dan Ipul.

Sementara itu, Direktur PO Bus Borlindo, Sadrak Tatang, mengatakan bahwa yang membawa penumpang tersebut adalah sopirnya.

“Itu sopir kami bernama Muhammad Sapri Amir, dia yang membawa penumpang melahirkan, dia sudah laporkan hal itu ke pimpinan,” jelasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2025/06/18/211445678/penumpang-bus-borlindo-morowali-makassar-melahirkan-di-toilet-spbu-panik

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com