Menteri Hak Asasi Manusia, Natalius Pigai, menyatakan bahwa meskipun laporan detail mengenai kematian tersebut belum diterima, pihaknya akan memberikan perhatian serius terhadap kasus ini.
"TPPO menjadi perhatian KemenHAM, tapi kalau kasus khusus WNI itu di Kamboja, saya secara khusus spesifik belum mendapatkan laporan tapi biasanya laporan di kementerian sudah ada itu," kata Pigai saat ditemui awak media di Gedung Kanwil KemenHAM Sulsel, Kota Makassar, Sulsel, Senin (12/5/2025).
Pigai juga menambahkan bahwa tim KemenHAM yang bertugas menangani masalah TPPO telah dibentuk di beberapa negara.
"Kami sudah membentuk tim TPPO dan melakukan antisipasi, termasuk masalah migran kita di luar negeri. Sejak akhir tahun lalu, kami telah mengirim beberapa tim ke negara-negara Asia Timur dan Timur Tengah untuk memantau kasus-kasus yang menyangkut WNI," ungkapnya.
Saat ini, KemenHAM akan melakukan koordinasi dengan kementerian terkait mengenai kematian dua PMI, Rizal Sampurna dan Iwan Sahab.
"Pasti kita lakukan (koordinasi), kita kan satu, kita satu tubuh satu kesatuan dengan kementerian lain," tutupnya.
Berangkat secara ilegal
Sementara itu, Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) telah mengungkapkan informasi mengenai kematian dua PMI tersebut.
Rizal Sampurna berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur, dan Iwan Sahab dari Bekasi, Jawa Barat.
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa keduanya diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
"Hasil pelacakan di Sisko P2MI menunjukkan bahwa kedua nama tersebut tidak terdaftar dalam data kami, dan kami tidak menemukan perusahaan yang mengirim mereka. Dengan demikian, kami dapat memastikan bahwa keduanya berangkat secara ilegal untuk bekerja di Kamboja," jelas Karding di kantor Kementerian P2MI, Jakarta, pada Kamis (17/4/2025).
Karding menambahkan bahwa salah satu korban, Rizal Sampurna, pernah mengaku bekerja sebagai scammer di Kamboja dan sempat mengirim foto dirinya dengan tangan diborgol.
Rizal diketahui meninggal dunia pada 6 April 2025, setelah keluarga menerima informasi dari seseorang yang mengaku sebagai pihak berwajib di Kamboja.
Sementara itu, Iwan Sahab dilaporkan meninggal dunia pada 14 April 2025, setelah sebelumnya dirawat pada 5 April 2025.
"Berdasarkan analisis dokter, Iwan mengalami benturan di kepala bagian otaknya, dan ada kemungkinan putusnya pembuluh darah di bagian otak," kata Karding.
https://makassar.kompas.com/read/2025/05/13/080200578/dua-pmi-tewas-di-kamboja-menteri-ham--tppo-menjadi-perhatian