Salin Artikel

Kasus Feni Ere, Misteri yang Belum Terpecahkan, dan Keterangan Keluarga

PALOPO, KOMPAS.com – Kasus meninggalnya Feni Ere (28) masih menyisakan duka mendalam bagi keluarganya dan teka teki pelaku pembunuhnya masih misterius.

Untuk memastikan penangan kasus tersebut secara serius, pihak Polres Palopo menyambangi Keluarga Feni Ere di rumahnya di Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, Minggu (9/3/2025) sekitar pukul 14.00 Wita.

Keluarga Feni Ere yakni Parman (ayah korban), Irawati (ibu korban) dan Fitta Ere (adik korban) menerima kedatangan pihak Polres Palopo yang terdiri dari Kasat Reskrim AKP Saiyed Ahmad Aidit, Kasat Samapta AKP Sadsali Kareba, dan Kanit IV Sat IK AIPTU Taslim.

Dalam pertemuan tersebut berlangsung diskusi kedua belah pihak.

Kasat Reskrim Polres Palopo, AKP Saiyed Ahmad Aidit menyampaikan bahwa kasus pembunuhan terhadap Feni Ere tetap akan terus di-update dan pihaknya pada hari Selasa (11/3/2025) mendatang akan berangkat ke Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan.

“Kasus Feny Ere ini merupakan kasus sulit. Kami meminta bantuan kepada pihak keluarga untuk memberikan keterangan,” kata Ahmad.

Lanjut Ahmad, saat ini Polres Palopo tengah menangani kasus ini secara serius dan melakukan penyelidikan terkait kejadian awal di bulan Desember 2024 lalu.

“Adapun yang sementara digali yaitu kejadian dari malam tanggal 24 sampai dengan 26 Desember 2024 lalu,” ucap Ahmad.

Ahmad menyatakan bahwa dalam peristiwa yang sedang didalaminya dan sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi, pihaknya belum menetapkan tersangka.

“Kami tidak bisa menuduh, namun harus berdasarkan Fakta yang ada. Kami juga sementara menyelidiki siapa yang membawa kembali Mobil milik korban di Bukit Baruga Makassar,” ujarnya.

“Dalam proses penanganan kasus tersebut Polres Palopo juga di Back Up oleh Polda Sulsel,” tambahnya.

Kasat Samapta Polres Palopo AKP Sadsali Kareba yang juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan kepada keluarga korban untuk tetap bersabar dan berikan kesempatan kepada pihak kepolisian untuk bekerja mengungkap pelaku pembunuhan terhadap almarhumah Feny Ere.

“Kami akan tetap memberitahukan atau menyampaikan perkembangan kepada pihak Keluarga,” tutur Sadsali.

Keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berusaha bekerja untuk menyelidiki pelaku pembunuhan almarhumah Feny Ere.

“Kami sangat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap dan melakukan penangkapan terhadap pelaku. Kami juga sementara mencari ijazah kakak kami. Terkait adanya aksi unjuk rasa di Polres Palopo, pihak Keluarga tidak mengetahuinya,” ungkap Fitta Ere.

Polisi juga menyerahkan surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) kepada pihak Keluarga Korban.

Sebelumnya diberitakan, prosesi pemakaman almarhumah Feni Ere (28) diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat.

Pemakaman berlangsung pada Sabtu (22/2/2025) siang, setelah jenazah diberangkatkan dari rumah duka di Kecamatan Mungkajang, Kota Palopo, menuju kampung halaman keluarganya di Pantilang, Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Ratusan kendaraan, baik roda dua maupun empat, dikawal Petugas Satlantas Polres Palopo dalam pengantaran ke pemakaman.

Meskipun hujan deras mengguyur lokasi, prosesi pemakaman berlangsung khidmat.

"Tadi siang dibawa ke Pantilang, Kecamatan Bastem Utara untuk dimakamkan. Terima kasih atas bantuannya kepada semua pihak sehingga pemakaman dapat berlangsung dengan baik," ungkap Sunarlia Limbong, salah seorang keluarga almarhumah.

https://makassar.kompas.com/read/2025/03/10/050500678/kasus-feni-ere-misteri-yang-belum-terpecahkan-dan-keterangan-keluarga

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com