Kapolsek Nuha, AKP Nyoman Sutarja, menjelaskan bahwa kerusakan yang terjadi umumnya pada bagian atap rumah.
“Ada 6 unit rumah warga yang mengalami kerusakan, umumnya pada bagian atap terbawa angin puting beliung,” ujar Sutarja saat dikonfirmasi.
Sutarja menambahkan, angin puting beliung tersebut terlihat bergerak dari Danau Matano menuju daratan, yang mengakibatkan kerusakan pada enam rumah.
Ia juga menyampaikan bahwa warga yang rumahnya rusak saat ini membutuhkan bantuan berupa terpal, selimut, dan bahan bangunan.
“Karena atap rumah warga rusak, jadi yang dibutuhkan itu seperti terpal, selimut, dan lainnya,” ujarnya.
Sutarja merinci beberapa yang rusak. Rumah milik Lukman Hakim mengalami kerusakan berat di bagian atap, sedangkan rumah Zainal mengalami kerusakan pada atap bagian dapur.
“Kemudian rumah milik Mastan juga mengalami kerusakan di atap,” tuturnya.
Sementara itu, rumah milik Marwati rusak di bagian atap depan, dan rumah Musibar mengalami kerusakan sedang di atap bagian belakang.
“Ada juga rumah atau warung makan Mas Ridho yang kerusakannya terjadi pada bagian atap depan dan belakang,” tambah Sutarja.
Sutarja menegaskan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun nilai kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
https://makassar.kompas.com/read/2025/01/27/215738478/angin-puting-beliung-rusak-rumah-warga-di-desa-nikkel-luwu-timur