Kericuhan terjadi diduga karena saling ledek antar pendukung paslon bupati Buton Tengah yang tidak masuk dalam gedung debat kandidat.
"Massa kedua paslon itu tidak bergeser di depan gedung debat, saling panas-panasi ada yang tersinggung sehingga saling kejar,” kata Kasat Reskrim Polres Buton Tengah, AKP Sunarton, saat dihubungi melalui telepon, Rabu.
Sebelum kericuhan terjadi, pasangan calon nomor 02, La Andi-Abidin tiba di gedung kesenian tempat acara debat berlangsung bersama massa pendukungnya.
Berselang satu jam kemudian, pasangan calon 01, Azhari-Adam Basan bersama massa pendukungnya tiba gedung kesenian yang berada di Kecamatan Mawasangka.
Massa pendukung kedua paslon tak bisa masuk ke gedung kesenian tempat acara debat karena dibatasi oleh KPU dan polisi.
Sehingga ribuan pendukung dari kedua paslon tersebut banyak berada di luar gedung.
Pendukung kedua paslon saling ledek
Tak berapa lama kemudian, pendukung kedua paslon saling ledek sehingga ada yang tersinggung.
Tak ayal, kedua pendukung saling mendekat satu sama lain hingga sempat terjadi tarik menarik dan saling kejar.
Polisi yang melakukan penjagaan di luar gedung debat kemudian melerai kedua pendukung paslon tersebut.
Polisi kemudian membuat berikade dengan berdiri di tengah-tengah antara ribuan pendukung kedua paslon bupati, untuk menghindari bentrokan kembali.
“Tidak ada yang diamankan, dan sudah tidak ada yang diamankan," katanya lagi.
Sementara itu, Acara debat tidak terganggu dengan kepemimpinan antar pendukung di luar gedung
Sehingga acara debat kandidat di gedung kesenian berlangsung aman dan tertib.
Acara debat tidak terganggu dengan janji antar pendukung di luar gedung.
https://makassar.kompas.com/read/2024/11/13/230651178/diduga-saling-ledek-pendukung-antar-paslon-di-buton-tengah-ricuh-saat-debat