KOMPAS.com - Insiden jembatan ambruk di Dermaga Pulau Hatta, Kecamatan Banda, Maluku Tengah, menelan 8 korban jiwa.
Insiden ini terjadi saat rombongan warga menyambut Calon Bupati (Cabup) Maluku Tengah Andi Munaswir dan Wakilnya Tina Tetelepta pada Rabu sore (30/10/2024).
Menurut warga di sekitar lokasi, kejadian bermula ketika para simpatisan dan warga berkumpul di jembatan dermaga untuk menyambut kedatangan pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Para pendukung, termasuk anggota tim sukses dan tokoh masyarakat, berdiri memanjang di sepanjang jembatan beton sambil menyanyi dan menari. Namun, tiba-tiba, jembatan yang dipadati warga tersebut ambruk pada bagian tengah.
“Infonya itu jembatan patah di bagian tengah, lalu mereka jatuh. Ada beton dan rangka yang menimpa korban di bawahnya,” jelas Edi Rajab, warga yang menyaksikan insiden tersebut.
Videonya viral
Kejadian memilukan itu pun sempat terekam dan viral di media sosial. Tampak sejumlah simpatisan jatuh ke laut dangkal di bawahnya. Lalu beberapa warga lainnya berusaha mengevakuasi korban yang tertimpa rangka beton.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Areis Aminnulla, mengonfirmasi bahwa korban jiwa awalnya tercatat sebanyak 7 orang.
Namun jumlah itu bertambah menjadi 8 orang setelah Ibrahim La Ucu, warga Pulau Hatta, meninggal dunia pada Kamis pagi setelah sempat dirawat di RSUD Banda.
“Untuk yang meninggal saat kejadian tercatat 7 orang, dan pada pukul 06.50 WIT tadi salah satu korban atas nama Ibrahim La Ucu dinyatakan meninggal dalam perawatan di RSUD Banda,” kata Kombes Pol Areis.
Berikut daftar 8 korban meninggal berdasar data yang diperoleh :
Selain korban meninggal, 11 warga lainnya mengalami luka-luka dan hingga kini masih mendapatkan penanganan medis di RSUD Banda.
Di antara korban luka terdapat beberapa yang mengalami cedera serius, termasuk calon bupati Andi Munaswir dan sejumlah warga seperti Ajan Hasan dan Ibu Andi Zuabedah yang kini dirawat intensif.
Kondisi jembatan
Untuk penyebab ambruknya jembatan dermaga Pulau Hatta masih diselidiki polisi. Namun, kata polisi, jembatan itu merupakan konstruksi beton yang digunakan masyarakat untuk aktivitas sehari-hari.
Diduga pada saat kejadian, jembatan tersebut tampak tidak mampu menahan beban dari ratusan warga yang memadatinya.
Insiden ini menjadi sorotan mengenai keselamatan dan ketahanan infrastruktur publik di kawasan tersebut.
Sementara itu, tim forensik dari kepolisian juga diturunkan untuk memeriksa kondisi dan spesifikasi konstruksi jembatan yang dinilai rapuh.
"Kami meminta masyarakat untuk sementara menjauhi area jembatan dan dermaga yang rusak hingga dilakukan perbaikan lebih lanjut," kata Areis dalam imbauannya.
(Penulis: Rahmat Rahman Patty | Editor: Andi Hartik)
https://makassar.kompas.com/read/2024/10/31/175756578/8-orang-tewas-fakta-insiden-jembatan-pulau-hatta-ambruk-saat-sambut-cabup