Empat korban yang tewas adalah Kapten M. Saefu Rubi (pilot), M. Artur F.G. (kopilot), Budi Janto (teknisi) dan Sri Mayke Male (penumpang).
Seluruh korban kemudian dievakuasi ke Puskesmas Randangan.
Menurut Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Provinsi Gorontalo, Heriyanto, pesawat tersebut sempat hilang kontak hingga jatuh di kawasan tambak dekat Bandara Bumo Panua, Pohuwanto.
"Pesawat SAM Air melakukan kontak terakhir dengan AIRNAV Makassar sebelum hilang dan jatuh di area Bandara Bumi Panua," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Djalaluddin Gorontalo pukul 07.30 WITA dengan tujuan Bandara Bumi Panua, Pohuwato
Sebelum mendekati bandara tujuan, pesawat tersebut hilang kontak. Pada pukul 09.15 WITA, tim SAR dari Pos SAR Marisa dikerahkan menggunakan truk personel dan mobil Rescue Car Type I untuk melakukan evakuasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Lukman F. Laisa mengatakan, pesawat perintis milik SAM Air terregistrasi dengan nomor PK-SMH (DHC6).
Pesawat SAM Air lepas landas dari Bandara Gorontalo pada pukul 07.03 WITA. Estimasi perkiraan waktu tiba pada pukul 07.33 WIT dalam kondisi cuaca berawan.
Namun pada pukul 07.22 WITA, pesawat kehilangan kontak yang artinya 11 menit dari estimasi jadwal landing, pesawat SAM Air mengalami masalah di udara.
"Pesawat lost contact pada pukul 07:22 WITA dan beberapa jam kemudian pesawat ditemukan hancur total (total loss) akibat kecelakaan di rawa-rawa sebelum runway 27 Bandara Pohuwato," kata Lukman.
“Kami sangat berduka atas kecelakaan yang menimpa pesawat perintis PT. SAM Air di Pohuwato. Doa dan simpati kami sampaikan kepada keluarga korban yang ditinggalkan,” ungkapnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Rosyid A Azhar | Editor: Dita Angga Rusiana), Tribunnews.com
https://makassar.kompas.com/read/2024/10/20/115500878/identitas-4-korban-tewas-dalam-kecelakaan-pesawat-sam-air-yang-jatuh-di