KOMPAS.com - Nasib pilu menimpa santri berinisial R (15), sebelumnya ditulis berinisial RA (15), tewas setelah dikeroyok tiga remaja di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kronologi
Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf mengatakan, kasus ini berawal saat R bersama dua temannya RA dan AB keluar dari asrama pesantren tanpa izin pembina.
Ketiganya pergi membeli jajanan di Jalan Lantebung.
"Korban (R) bersama RA dan AB naik ke atas jembatan penyebrangan tol Ir Sutami," ujar Kompol Muhammad Yusuf kepada tribun, Selasa (1/10/2024) Malam.
Pada saat berada di atas jembatan, lanjut Yusuf, terdapat tiga orang pelaku yang menghampiri korban dan temannya lalu tiba tiba memukul RA.
Melihat kejadian itu, R kata Yusuf berusaha melerai, namun tiga orang pelaku malah beralih memukul korban.
"Tiga pelaku memukul korban (R) hingga akhir korban pingsan tidak sadarkan diri," ujarnya.
Teman korban, RA kata Yusuf, pun mencari bantuan ke pesantren dan akhirnya korban (R) dilarikan di RS Sayang Rakyat.
"Namun saat di RS Sayang Rakyat korban dinyatakan telah meninggal dunia," sebutnya.
Tiga pelaku buruh harian
Setelah kejadian, personel Polsek Tamalanrea dan Tim Jatanras kata Yusuf, langsung bergerak mencari para pelaku.
Alhasil tiga pelaku yang merupakan buruh harian berinisial, MR (14), RF (13) dan HA (14) telah ditangkap dan saat ini diamankan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar.
Sementara itu, jenazah korban sudah dibawa ke kampung halaman keluarganya dan dimakamkan di Kabupaten Enrekang, Sulsel.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Santri Tewas Dianiaya 3 Remaja di Lantebung Makassar, Terungkap Penyebabnya
https://makassar.kompas.com/read/2024/10/02/113232878/kronologi-santri-tewas-dianiaya-3-remaja-di-makassar-berawal-dari-lerai