Pihak rumah sakit menduga bahwa AT mengidap gangguan jiwa.
Plt Kabid Humas RSKD Dadi Makassar, Sukirman, menyampaikan bahwa setelah pemeriksaan oleh psikiater, kondisi AT menunjukkan gejala yang mengarah ke orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Perkiraan sementara terlihat sedikit gejala mengarah ke ODGJ," kata Sukirman kepada awak media, Rabu (25/9/2024).
Sukirman menambahkan bahwa beberapa tanda awal ODGJ terlihat pada pelaku, di antaranya sikap murung dan perilaku yang tidak konsisten, seperti tiba-tiba tersenyum sendiri.
"Kadang menampakkan gelisah, dan melakukan gerakan yang tiba-tiba senyum dalam waktu singkat berubah perilakunya," ungkapnya.
Menurut Sukirman, ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami stres atau mengarah ke ODGJ.
"Mungkin masalah keluarga, keturunan, namun kami tidak bisa simpulkan. Kami akan bekerja dua atau tiga pekan ke depan," imbuhnya.
Menurutnya, jika AT terdiagnosis mengalami gangguan jiwa, yang bersangkutan akan mendapatkan terapi dari psikiater atau obat terapi sesuai indikasi.
"Psikiater itu ada empat yang menangani, terus psikolog ada dua dalam tim itu, akan memberikan jawaban bahwa memang ada gangguan atau tidak," tuturnya.
Sebelumnya, AT diserahkan ke RSKD Dadi Makassar untuk mendapatkan perawatan pada Rabu (25/9/2024) sekitar pukul 01.42 Wita, setelah melakukan penganiayaan terhadap ibunya.
"Jadi untuk kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak kandung kepada ibunya, pelaku sudah kami tangani di RS Dadi," ucap Sukirman.
https://makassar.kompas.com/read/2024/09/25/165523678/wanita-yang-bacok-ibu-kandungnya-di-makassar-mengarah-ke-gejala-odgj