Salin Artikel

Diduga Cemburu, Pria di Baubau Aniaya Kekasihnya hingga Tewas

Pelaku AR tega melakukan penganiayaan karena cemburu dan sakit hati saat melihat ada lelaki lain di dalam kamar kekasihnya. 

“Motifnya cemburu karena melihat langsung, menangkap basah ada seorang laki-laki di dalam kamar kos korban,” kata Kapolsek Wolio, Iptu Muslimin Aziz, Senin (19/8/2024). 

Peristiwa ini terjadi saat korban MW dan AR berkomunikasi pada Rabu (7/8/2024) malam. Namun, malam itu AR tidak datang ke tempat kos korban. 

Keesokan harinya, sekitar pukul 08.00 pagi, AR datang ke rumah kos korban, di depan pintu kos, pelaku mengetuk pintu kamar. 

“Korban membuka pintu dan kaget melihat pelaku AR berada di depan pintu kamar. Korban kemudian segera menutup kembali pintu kamarnya karena dalam kamarnya terdapat seorang lelaki lain,” ujarnya.  

Masuk ke kamar dan langsung melakukan pemukulan 

Setelah pintu kos ditutup kembali, pelaku AR bergerak mencari tahu dalam kamar dengan mengintip di atas ventilasi jendela. 

“Dan melihat sosok laki-laki yang ada dalam kamar kos korban. Sehingga pelaku AR kemudian mengetuk pintu kamar kos dengan nada keras,” ucap Muslimin.  

MW kemudian membuka pintu kamar dan AR yang sudah cemburu dan sakit hari masuk ke dalam kamar dan langsung memukul laki-laki dalam kamar tersebut. 

MW saat itu berusaha langsung mencegahnya sehingga saat AR memukul kedua kalinya ke arah lelaki tersebut langsung mengenai MW. 

Melihat hal tersebut, laki-laki yang berada dalam kamar korban langsung mengambil kesempatan melarikan diri ke luar dari dalam kamar. 

“Kemudian terjadi cekcok antara korban dan pelaku sehingga terjadi pertengkaran, pelaku AR melakukan pukulan ke bagian muka korban sebanyak 2 kali dan kemudian korban memegang tangan pelaku kemudian pelaku mendorong korban dengan keras ke arah dinding dan terbentur kepala bagian belakang,” kata Muslimin. 

MW kemudian dibawa ke rumah sakit oleh keluarga. Setelah menjalani perawatan, korban akhirnya tewas. 

Polsek Wolio yang menerima laporan dari keluarga MW kemudian melakukan penyelidikan dan berhasil menangkap AR. 

“Hubungan antara korban dan pelaku adalah pacaran dan sudah mengarah ke tunangan,” ucap Muslimin. 

Saat ini pelaku AR ditahan di ruang tahanan Mapolsek Wolio. Yang bersangkutan dijerat dengan pasal 351 ayat 3 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara. 

https://makassar.kompas.com/read/2024/08/20/143722078/diduga-cemburu-pria-di-baubau-aniaya-kekasihnya-hingga-tewas

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com