Jenazah FH tampak 1 kilometer dari lokasi ia bermain lalu tenggelam.
FH ditemukan meninggal oleh warga yang melakukan pencarian pukul 11.30 WITA di saluran irigasi Dusun Paku, Desa Julubori, Kabupaten Gowa.
Sebelumnya ibu korban mencari FH dan hanya menemukan pakaian serta sandal milik anaknya yang terletak di pinggir irigasi.
Lantaran tak menemukan keberadaan anaknya, ibu korban kemudian meminta pertolongan warga.
Salah seorang warga lantas mengumumkan hilangnya FH melalui pengeras suara masjid. Pengumuman itu membuat warga berinisiatif melakukan pencarian.
"Saya dengar pengumuman di mesjid jadi saya dan warga lakukan pencarian karena sudah dipastikan tenggelam setelah pakaian dan sendalnya ditemukan ditemukan di pinggir saluran" kata Arfan (24) salah seorang warga yang melakukan pencarian saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi kejadian.
Jenazah korban kemudian dievakuasi ke pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Kampili untuk dilakukan pemeriksaan medis sebelum dikembalikan ke keluarga.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, FH mengikuti orangtuanya yang bekerja sebagai tukang meubel di Desa Julubori, Kecamatan Pallangga. Tempat orangtuanya bekerja dekat dengan saluran irigasi.
Lalu ia bermain seorang diri di saluran irigasi tanpa pengawasan.
"Benar ada kejadian korban meninggal dunia di saluran irigasi dan diduga bermain seorang diri tanpa pengawasan dan kasus ini sementara dalam penyelidikan" kata Ipda Udin Sibadu, Kasi Humas Polres Gowa yang kepada Kompas.com.
https://makassar.kompas.com/read/2024/08/12/220744078/bermain-seorang-diri-di-saluran-irigasi-bocah-10-tahun-tewas-tenggelam