Salin Artikel

Rammang-rammang di Sulawesi Selatan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Cara Menuju

KOMPAS.com - Rammang-rammang terletak di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

Rammang-rammang merupakan wisata alam karst (pegunungan kapur) dan menjadi salah satu ikon di Sulawesi Selatan.

Pada tahun 2017, UNESCO telah mengakui rammang-rammang yang termasuk Kawasan Maros-Pangkep (KMP) sebagai salah satu situs warisan dunia (World Heritage Site).

Rammang-rammang 

Daya Tarik Rammang-rammang 

Rammang-rammang adalah bagian dari Geopark Maros-Pangkep (Pangkajene dan Kepulauan).

Pemandangan sekitar berupa pegunungan kars, sungai, dan hamparan sawah.

Tebing Kars terluas ketiga setelah China dan Vietnam ini membentang 43.000 hektar dengan sekitar 400 goa.

Wisata rammang-rammang merupakan wujud perlawanan masyarakat untuk melindungi ekosistem terhadap tiga perusahaan tambang.

Perjuangan keras tersebut menjadikan Rammang-rammang sebagai wisata dunia dengan penetapan UNESCO Geopark Maros-Pangkep.

Ada beberapa aktivitas Ramang-rammang Maros yang dapat dinikmati pengunjung.

  • Naik perahu

Pengunjung dapat naik perahu menyusuri sungai yang diampit oleh tebing karst.

Pemandangan tersebut dapat menjadi obyek foto yang menarik sambil menyaksikan beberapa spot wisata, seperti Telaga Bidadari, hutan batu, dan melakukan aktivitas bird watching atau pengamatan burung.

  • Kampung Berua

Kampung Berua menyuguhkan suasan pedesaan yang asri dan teduh. Rumah-rumah masyarakat setempat berupa rumah tradisional yang berbentuk rumah panggung.

Kampung tersebut dihuni sekitar 15 hingga 20 keluarga yang masih merupakan kerabat dekat satu dengan yang lainnya.

Pengunjung dapat menikmati aktivitas masyarakat lokal, seperti beternak ikan, bertani, dan menikmati suasana pedesaan, terutama saat sunrise atau matahari terbit.

  • Taman Hutan Batu Kapur

Taman Hutan Batu Kapur dapat diakses menggunakan boat.

Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati hamparan batuan karst yang berusia lebih dari ribuan tahun dan berfoto.

Taman Hutan Batu merupakan satu-satunya yang terbesar di Indonesia dan disebut terbesar ketiga di dunia setelah Taman Hutan Batu Shilin di Tiongkok dan Taman Hutan Batu Tsingy di Madagaskar

Cara Menuju Rammang-rammang

Rammang-rammang Maros dapat ditempuh menggunakan beberapa transportasi, seperti  mobil maupun kereta api

Jarak tempuh Rammang-rammang Maros dari Kota Makassar sekitar 46,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 22 menit.

Perjalanan dapat melalui Jalan Tol Layang AP Pettarani, Jalan Tol Insyinyur Sutami, dan Jalan Poros Palopo-Makassar.

Bagi pengunjung yang memulai perjalanan dari Bandara Udara Internasional Sultan Hasanuddin akan menempuh jarak sekitar 32,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam.

Perjalanan menuju Rammang-rammang Maros juga dapat menggunakan kereta api dan turun di Stasiun Rammang-rammang.

Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan kendaraan sekitar 5 menit.

Sumber:

wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

jadesta.kemenparekraf.go.id

travel.kompas.com  (Penulis:Ni Nyoman Wira Widyanti)

travel.kompas.com (Editor: Nabilla Tashandra)

https://makassar.kompas.com/read/2024/07/26/211328478/rammang-rammang-di-sulawesi-selatan-daya-tarik-aktivitas-dan-cara-menuju

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com