Sementara bayinya sempat mendapat perawatan intensif di rumah.
Polisi sendiri masih memburu kekasih sang gadis yang ternyata masih berstatus pelajar. Selasa, (23/7/2024).
SF (18) kepergok oleh warga sesaat setelah melakukan aborsi di Jalan Syamsuddin Tunru, Kelurahan Sungguminasa, Kabupaten Gowa,Minggu pada pukul 23.45 Wita.
Saat kepergok, SF dalam kondisi kritis lantaran mengalami pendarahan hebat.
SF kemudian dievakuasi bersama bayinya ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Syekh Yusuf untuk mendapatkan perawatan medis.
"Bayinya masih hidup dan langsung dilarikan ke rumah sakit," kata Daeng Liwang (38), salah seorang warga yang dikonfirmasi Kompas.com di lokasi kejadian, Senin (22/702024).
Bayi meninggal di rumah sakit
Aparat kepolisian yang menerima laporan kemudian mendatangi lokasi dan menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan kantong plastik berisi plasenta.
Informasi yang dihimpun Kompas.com, bayi hasil aborsi berjenis kelamin perempuan dan diperkirakan berusia 6 bulan.
Bayi tersebut kemudian mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit meski akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Senin (22/72/2024) pukul 18.35 Wita.
"Bayinya sempat mendapat perawatan dan ditempatkan di dalam inkubator namun dari pihak rumah sakit telah dinyatakan meninggal dunia," kata Ipda Udin Sibadu, Kasi Humas Polres Gowa yang dikonfirmasi Kompas.com Selasa, (23/7/2024).
SF sendiri saat ini telah diamankan di Polres Gowa.
Polisi sejauh ini masih memburu seorang pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA) yang diduga kuat telah menghamili SF.
"Motifnya karena malu sebab bayi tersebut adalah hasil hubungan di luar nikah dan saat ini kami melakukan pengejaran terhadap seorang pelajar yang diduga kuat terlibat dalam kasus ini" kata Udin.
https://makassar.kompas.com/read/2024/07/23/205806778/malu-gadis-di-gowa-nekat-lakukan-aborsi-bayinya-dilarikan-ke-rumah-sakit