Salin Artikel

Danny Pomanto Temui Ketua Gerindra Sulsel, Sempat Bahas Pilkada

Pria yang akrab dipanggil Danny Pomanto itu mengaku berbicara banyak hal dengan Andi Iwan, termasuk soal Pilkada serentak. 

"Ada sekitar dua jam ngobrol, kan ini hari raya kurban, kita saling share (berbagi). Namanya bicara politik, bukan hanya pilgub tapi pilbup dan soal pilkada," kata Ramdhan seusai bertemu AIA di kediamannya Kompleks Boulevard Makassar, Selasa (18/6/2024) seperti dikutip dari Antara.

Danny mengatakan kedatangannya di kediaman Andi iwan tersebut untuk saling berbagi masukan. Soal Pilkada, kata Danny, dirinya dan Andi iwan saling memberikan dukungan. 

"Saya berteman dari dulu dengan Pak AIA, termasuk saya bicara stadion karena beliau anggota DPR RI di Komisi V. Soal Pilgub justru kita saling share semua dan memberikan selamat," ujarnya.

"Misalnya kalau saya jadi maju dapat dukungan partai, begitu pun juga dengan beliau, saling suport. Sudah lama kita janjian dan telepon-teleponan. Jadi, saya minta sekalian pada hari lebaran ini (ngobrol)," katanya lagi.

Ditanya soal kemungkinan koalisi untuk Pilkada Sulsel, dia menyebut peluang itu selalu ada. Dia mengaku selalu hormat kepada semua partai politik. 

"Kalau saya itu kan hal yang lain (koalisi), tapi hal pertama menjalin komunikasi dengan baik dengan penuh respect dan hormat, sipakatau, sipakalebbi. Itu yang paling penting," papar Wali Kota Makassar dua periode ini.

"Intinya tidak ada pembicaraan (diusung), kemarin kan lebaran haji. Sebagai sahabat ke rumah beliau bersilaturahim. Kita ngobrol tentang politik di Sulsel, pilgub dan pilkada," tuturnya.

Dia mengatakan pertemuannya itu hanya silaturahmi teman lama meski sesekali membahas politik. 

"Jadi, apapun itu semuanya akan mungkin kalau Allah menghendaki. Silaturahim saja, kunjungan teman sudah lama tidak ketemu ngobrol santai. Sesekali kita membahas dinamika politik, semua lini, pilgub dan pilwali," kata Andi Iwan.

Soal Pilkada Sulsel, dia mengatakan keputusan ada di DPP Gerindra. Menurutnya, DPD Sulsel hanya memberikan usulan nama yang akan diusung di Pilkada. 

"Untuk urusan pilkada Gubernur ranahnya Ketua Umum DPP Gerindra. Kami DPD hanya memberikan usulan Jadi, persoalan pengendali organisasi di Sulsel tentu saya sebagai ketua DPD, tapi pengambilan keputusan di DPP," katanya. 

Berkaitan dengan koalisi, dia mengatakan saat ini masih dinamis. Menurutnya, apa pun bisa terjadi. 

"Semuanya makin dinamis dan semua masih bisa terjadi hal-hal seperti apa, berpasangan siapa, dan siapa yang maju dan tidak maju. Itu semua masih sangat dinamis karena masih ada waktu perkembangan setiap hari. Tunggu saja tanggal mainnya," ujarnya lagi.

https://makassar.kompas.com/read/2024/06/18/231933478/danny-pomanto-temui-ketua-gerindra-sulsel-sempat-bahas-pilkada

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com