Salin Artikel

Dua Wisatawan Asal Jawa Timur Tenggelam di Pantai Taipa Konawe Utara, Satu Meninggal dan Satunya Masih Pencarian

KENDARI, KOMPAS. com - Dua orang pengunjung di Pantai Taipa Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), dilaporkan tenggelam setelah terseret ombak pada Senin (17/6/2024).

Peristiwa yang menimpa kedua wisatawan itu bertepatan dengan liburan perayaan hari raya Idul Adha 1445 Hijriah/2024 Masehi. 

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari Amiruddin mengungkapkan, dalam kejadian tersebut, satu orang dinyatakan meninggal dan satu lainnya masih dalam pencarian. 

Amiruddin mengatakan bahwa kedua wisatawan itu berasal dari Jawa Timur.

Korban meninggal bernama Moh Bahrul Ulum (35) diketahui beralamat di Desa Jabalsari Kecamatan Sumber Gempol, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. 

Sementara korban bernama Moh. Haris Prayoga (25) beralamat di Desa Jatikerto, Kromengan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, masih dalam pencarian.

Kronologi kejadian

Peristiwa ini, lanjut Amiruddin, berawal saat kedua korban bersama teman-temannya liburan di Pantai Wisata Taipa, Kabupaten Konut, pada Senin (17/6/2024) sekitar pukul 10.00 Wita. 

“Sekitar pukul 16.12 Wita, pada saat berenang, kedua korban terseret ombak dan tenggelam. Teman korban berusaha memberikan bantuan, akan tetapi hanya korban Moh Bahrul Ulum yang bisa diraih dan ditemukan, sementara korban atas nama Moh Haris Prayoga belum ditemukan hingga hari ini,” tutur Amiruddin.

Kabar mengenai dua orang wisatawan tenggelam akibat diseret ombak di Pantai Taipa, kata Amiruddin, diterima pihaknya dari Kapolsek Sawa Ipda Muh. Fahri sekitar pukul 17.18 Wita.

Selanjutnya, pukul 17.30 Wita, Tim Rescue Pos SAR Konawe Utara diberangkatkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan pencarian terhadap satu orang wisatawan yang dilaporkan hilang. 

Tim Rescue KPP Kendari diberangkatkan menuju LKP pada pukul 20.06 Wita untuk memberikan bantuan.

"Hingga memasuki pukul 22.10 Wita, pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan dengan hasil nihil, Operasi SAR dihentikan sementara dan akan dilanjutkan kembali besok pagi pada pukul 07.00 Wita," terangnya. 

Amiruddin menjelaskan, pencarian pada Selasa (18/6/2024) dimulai pada pukul 07.00 Wita dengan dibagi dua tim, yakni Tim 1 melakukan penyisiran dengan menggunakan Aquaeye dan apabila dimungkinkan akan dilakukan penyelaman.

"Sementara, tim dua melakukan penyisiran secara visual dari pantai One-one hingga perairan depan SD 6 Lembo sejauh 3,37 kilometer persegi," tambah Amiruddin. 

Pencarian terhadap satu korban tenggelam di Pantai Taipa, Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sultra melibatkan unsur Rescuer KPP Kendari, Pos SAR Konawe Utara, Polres Konawe Utara, Kodim 1430 Konawe Utara, Pos Angkatan Laut Konawe Utara, Pol Air Konawe Utara, Damkar, Polsek Sawa, serta masyarakat sekitar dan rekan korban. 

https://makassar.kompas.com/read/2024/06/18/142138978/dua-wisatawan-asal-jawa-timur-tenggelam-di-pantai-taipa-konawe-utara-satu

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com