Salin Artikel

Pesona Salukang Kallang, Goa Terpanjang di Indonesia

KOMPAS.com - Goa Salukang Kallang atau Leang Salukang Kallang adalah sebuah kenampakan goa karst di Dusun Kappang, Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Lokasinya masuk dalam kawasan Geopark Nasional Maros Pangkep (GNMP) yang telah dikukuhkan menjadi bagian dari UNESCO Global Geopark.

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, nama goa ini berasal dari bahasa Makassar, yaitu ‘salu’kang’ berarti saluran dan ‘kallang’ berarti gelap, sehingga secara harfiah nama goa ini berarti saluran yang gelap.

Goa Salukang Kallang merupakan goa dengan kombinasi vertikal-horizontal yang memiliki panjang lebih dari 12 kilometer atau sekitar 12.263 meter.

Hal ini yang menjadi alasan Goa Salukang Kallang dinobatkan sebagai goa terpanjang di Indonesia oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) pada penghelatan Festival Karst di tahun 2015.

Keunikan goa ini adalah julukan sebagai 'the mother of underground river' di kawasan karst Maros.

Hal ini karena sebagian besar lorong-lorong goa ini dialiri sungai bawah tanah yang bermuara di Air Terjun Bantimurung.

Wisata Penelusuran Goa Salukang Kallang

Dilansir dari laman Kemenparekraf, Goa Salukang Kallang telah dijadikan destinasi wisata minat khusus untuk susur goa.

Keindahan ornamen Goa Salukang Kallang membuatnya dijuluki sebagai surga bawah tanah oleh masyarakat sekitar.

Terdapat empat pintu masuk (entrance) yang tersedia, yaitu pintu K1, pintu K2, pintu K3, dan pintu K4.

Dari keempat pintu masuk Goa Salukang Kallang, pintu K3 memiliki bentuk goa vertikal.

Di bagian dalam goa, tidak ada sinar matahari yang masuk, dengan kondisi lantai goa yang basah dan lembab, serta tekstur langit-langit goa yang landai dan kasar.

Hal ini yang membuat penelusuran Goa Salukang Kallang harus dipersiapkan dengan matang untuk mendukung aspek keamanan.

Selain harus membentuk tim, regu, atau rombongan, wisatawan yang ingin menyusuri goa ini juga harus perlengkapan dasar yang harus dibawa dan dikenakan.

Beberapa peralatan yang harus disiapkan antara lain helm, headlamp, sepatu boot, baju khusus goa, peralatan keamanan, chest harness, foot loop, dan senter kepala.

Ada juga tali kernmantle, helm, tali webbing, dan peralatan SRT (single rope technique) dalam tas punggung.

Sebelumnya pada tahun 1980-an, Kelompok Pecinta Alam (KPA) Kharisma Indonesia pernah menyusuri goa ini saat melakukan ekspedisi.

Baru-baru ini, Mapala Politeknik Negeri Ujung Pandang juga mengadakan Workshop Cave Photography pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Sumber:
ppid.sulselprov.go.id  
ksdae.menlhk.go.id  
p3esuma.menlhk.go.id  
indonesiabaik.id  
geoparkmarospangkep.id  
jadesta.kemenparekraf.go.id  
jadesta.kemenparekraf.go.id  
makassar.tribunnews.com 

https://makassar.kompas.com/read/2024/06/16/225419078/pesona-salukang-kallang-goa-terpanjang-di-indonesia

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com