Salin Artikel

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Simbol Kasih Sayang Abadi yang Jadi Ikon Kota Parepare

KOMPAS.com - Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun adalah sebuah bangunan monumen yang ada di Kota Parepare, Provinsi Sulawesi Selatan.

Lokasi Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun berada di Jalan Karaeng Burane, Mallusetasi, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.

Berada di pusat kota, letak monumen ini tepatnya berada di sudut sebelah barat Lapangan Andi Makkasau.

Keberadaan Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun di Kota Parepare bukan tanpa alasan, namun karena kota ini merupakan kota kelahiran Presiden ke-3 Indonesia itu.

Seperti diketahui, Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie lahir di Kota Parepare pada 25 Juni 1936.

Sebelum menjabat sebagai presiden, BJ Habibie sempat menjabat sebagai Wakil Presiden ke-7 mendampingi Soeharto dalam Kabinet Pembangunan VII.

Pasca lengsernya Soeharto, BJ Habibie kemudian ditetapkan sebagai Presiden Indonesia ke-3 pada usianya yang ke 62 tahun.

BJ Habibie merupakan presiden dengan masa jabatan yang singkat, yakni dari 1 Mei 1998 hingga 20 Oktober 1999.

Selain dikenal dalam hal pemerintahan dan ahli dalam teknologi penerbangan, BJ Habibie juga dikenal dengan kisah cintanya dengan sang istri yang sangat menyentuh.

Sang istri, Dr. dr. Hj. Hasri Ainun Besari atau dikenal sebagai Hasri Ainun Habibie adalah sosok yang tak tergantikan bagi kehidupan BJ Habibie hingga akhir hayatnya.

Ainun tutup usia pada 22 Mei 2010, sementara Habibie wafat pada 11 September 2019.

Pemerintah kota setempat kemudian membangun monumen ini sebagai bentuk penghormatan sekaligus wujud cinta masyarakat Parepare kepada sosok BJ Habibie dan sang istri.

Sejarah Pembangunan Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun mulai dibangun Pemerintah Kota Parepare pada 2014.

Dilansir dari Kompas.com, persemian pembangunan monumen ini dilakukan oleh BJ Habibie pada Kamis, 28 Agustus 2014.

Saat meresmikan dimulainya pembangunan monumen, Habibie juga membubuhkan lima kalimat cinta pada papan yang telah disiapkan Pemerintah Kota Parepare yang diberi nama "Panca Tunggal".

Kelima kalimat cinta itu adalah "cinta pada sesama manusia", "cinta pada karya sesama", "cinta pada lingkungan", "cinta pada pekerjaan", dan "cinta pada Tuhan".

"Jika kelima cinta ini kita jaga, maka kita akan sukses dalam kehidupan di dunia dan akhirat," kata Habibie.

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun dibangun dengan dana Rp 500 juta, sebagai bagian dari renovasi Lapangan Andi Makkasau.

Monumen ini juga diresmikan langsung oleh BJ Habibie yang kala itu ditemani oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu’mang, dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe.

Bertempat di alun-alun Kota Parepare, Sulawesi Selatan Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun diresmikan pada tanggal 12 Juni 2015.

Daya Tarik Monumen Cinta Sejati Habibie-Ainun

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun berupa patung Habibie yang memakai jas dan kacamata tengah melambaikan tangan kanannya.

Tangan kirinya merangkul bahu sang istri Ainun yang memakai kerudung dan berdiri sembari menggengam buket bunga.

Patung Habibie Ainun tersebut berdiri di atas podium dan dikelilingi oleh kolam dengan air mancur.

Pada bagian belakang patung, terdapat tiga anak tangga yang mengantar pengunjung melihat puluhan foto Habibie-Ainun.

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun tidak hanya menarik dikunjungi ketika pagi atau siang hari untuk berfoto.

Di malam hari, monumen ini tampak cantik dan megah dengan hiasan cahaya lampu warna-warni.

Sumber:
pareparekota.go.id 
gramedia.com 
regional.kompas.com 
travel.kompas.com 
style.tribunnews.com 
antaranews.com 

https://makassar.kompas.com/read/2024/06/13/232121878/monumen-cinta-sejati-habibie-ainun-simbol-kasih-sayang-abadi-yang-jadi-ikon

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com