Korban yang diketahui baru sebulan merantau ini meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.
Jasad Rusli tiba di Bandara Sultan Hasanuddin pada Rabu pukul 16.00 Wita, dan langsung dibawa ke kediamannya, BTN Graha Kalegowa, di mana istri dan dua orang anaknya menunggu.
Baru sebulan merantau di Papua
Hanya berselang 10 menit kemudian, jasad Rusli diberangkatkan ke kampung halamannya, Dusun Pabaengbaeng, Desa Kareloe, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dan tiba pada pukul 19.30 Wita dan disambut oleh ratusan pelayat.
Korban sendiri diketahui baru sebulan yang lalu meninggalkan istri dan anaknya untuk mengadu nasib ke Kabupaten Paniai, Papua Tengah dan bekerja sebagai sopir angkot sebagaimana profesi kesehariannya.
Sebelum merantau, korban bekerja sebagai sopir angkot rute Sungguminasa Kabupaten Gowa-Kabupaten Takalar.
"Selama ini memang dia (korban) bawa pete-pete (angkot) di Gowa karena memang tinggal di Gowa dengan istrinya," kata Diana (35), salah seorang keluarga korban yang dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (13/6/2024).
Usai disemayamkan di kediaman orangtuanya, jasad Rusli kemudian dimakamkan di Dusun Alluloe, Desa Bulusibatang, Kecamatan Bontoramba.
"Langsung dimakamkan tadi malam, korban memang warga asli desa di sini dan tinggal di Gowa dengan istri dan anaknya," kata Faisal, Kepala Desa Bulusibatang, terpisah.
Diketahui, Faisal menjadi korban penembakan oleh KKB pada Selasa (12/6/2024) di Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Selain membunuh korban, KKB juga melakukan pembakaran satu unit mobil angkot yang dikendarai oleh korban.
https://makassar.kompas.com/read/2024/06/13/141657178/jenazah-korban-penembakan-kkb-tiba-di-sulsel-tinggalkan-seorang-istri-dan