Hal ini seperti yang dialami, pasangan suami istri (pasutri) Muh Yahil Kajan (82) dan Harima Toru (67).
Mereka adalah calon jemaah haji (CJH) kelompok terbang (kloter) 23 embarkasi Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) asal Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat (Sulbar).
Saat tiba di Aula Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa (28/5/2024) siang, tampak keduanya terus bersama. Bahkan saat pemeriksaan kesehatan, pasutri ini terlihat duduk berdampingan, seakan tak mau berjauhan.
Muh Yahil Kajan mengaku harus menunggu antrean 12 tahun untuk berangkat haji bersama istri tercintanya.
"12 tahun menunggu, saya daftar 2012. Memang niatnya daftar haji sama istri," ucap Muh Yahil kepada Kompas.com di area jemaah khusus lansia di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Selasa.
Untuk biaya berangkat ke Tanah Suci bersama istrinya, warga Kecamatan Capalagian Polman ini mengaku menabung dari hasil panen cokelat.
Muh.Yahil pun mengaku bersyukur bisa berangkat haji bersama sang istri, meski usianya sudah tak muda lagi. Setibanya di Tanah Suci, ia hanya ingin perjalanannya menunaikan ibadah haji dilancarkan.
"Alhamdulillah bahagia bisa berangkat (haji). Doanya yang penting selamat sama-sama, selamat pergi dan selamat pulang," tuturnya.
https://makassar.kompas.com/read/2024/05/29/065902578/cerita-pasutri-lansia-asal-polman-berangkat-haji-setelah-12-tahun-menanti