Salin Artikel

Viral, Video 2 Bocah di Makassar Berbuat Asusila di Area Perkuburan

Insiden itu diketahui terjadi di Perkuburan atau Pemakaman Islam Beroanging, Makassar pada Kamis (25/4/2024).

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak ada 3 anak di bawah umur, satu bocah laki-laki dan dua bocah perempuan. Mereka direkam oleh seorang sopir truk yang melintas di area tersebut.

Terlihat bocah laki-laki mengenakan pakain super hero "Bat Man" dan bocah perempuan ada yang mengenakan kaus kuning dan kaus putih.

Awalnya, bocah perempuan yang mengenakan kaus kuning, tampak membuka celana. Kemudian bocah laki-laki itu juga melakukan hal yang sama.

Sementara bocah perempuan berkaus putih hanya menyaksikan keduanya melakukan adegan dewasa.

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?

Penjelasan Ketua RT setempat

Ketua RT setempat, Kadaria membenarkan insiden asusila yang dilakukan kedua bocah tersebut.

Dia mengatakan insiden itu terjadi pada Kamis (25/4/2024), dan keduanya masih merupakan tetangga.

"Yang anak perempuan umurnya tujuh tahun, dan laki-lakinya umur delapan tahun," kata Kadaria kepada awak media di Kantor Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar, Jumat (26/4/2024).

Sejau ini, kedua orangtua bocah juga telah dihadirkan di kantor Lurah Pannampu untuk dimintai keterangan.

"Sepi waktu kejadian memang, ramai-ramainya itu waktu pas selesai lebaran kemarin," kata dia.

Sementara itu, Kepala UPTD PPA Kota Makassar, Muslimin, mengatakan, pihaknya telah melakukan asesmen untuk mengetahui situasi masalah yang dihadapi oleh kedua anak itu.

"Terhadap kasus ini kita telah melakukan asesmen, kita ingin menemukan tentang situasi masalah yang dihadapi oleh anak-anak kita atas tindakan atau kejadian-kejadian yang tidak sepantasnya dilakukan oleh anak-anak seusia mereka," katanya, Jumat.

"Saya kira ini, pukulan bagi kita semua karena anak itu adalah tanggungjawab kita semua, tanggung jawab keluarga, tanggung jawab lingkungan," sambung dia.

Kurangnya perhatian orangtua

Pihaknya pun akan mendalami pemicu yang bisa membuat anak-anak tersebut bertindak atau berbuat hal seperti itu.

"Setelah melakukan asesmen, untuk sementara, saya kira ini sangat terkait dengan pengasuhan dalam lingkup keluarga, kepedulian lingkungan, apalagi anak-anak ini kan tidak sekolah, tidak ikut kegiatan keagamaan, saya kira banyak faktor yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak kita sehingga anak-anak kita seperti itu," ungkapnya.

Namun berdasarkan asesmen sementara, kejadian ini karena kurangnya perhatian orang tua terhadap anak-anaknya. Termasuk banyak faktor di dalam keluarga, termasuk faktor ekonomi, faktor lingkungan.

Apalagi, kata Muslimin, kedua anak itu memang kerap bermain di area perkuburan yang dianggap lingkungannya kurang baik baik tumbuh kembang anak.

"Kita lihat sepintas dari data sementara, ini belum dikonseling oleh psikolog tetapi kita sudah temukan, anak ini sudah mengalami pengasuhan yang tidak sehat, yang tidak baik di dalam keluarga," tandasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2024/04/26/173003978/viral-video-2-bocah-di-makassar-berbuat-asusila-di-area-perkuburan

Terkini Lainnya

Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
 Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Jember Borong 5 Penghargaan dalam Sepekan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com