Salin Artikel

Alasan Warga Desa Cempedak Sultra Hadang Kapal Cepat yang Muat Ratusan Penumpang

KENDARI, KOMPAS.com – Puluhan warga Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencegat kapal cepat yang memuat ratusan penumpang arus balik lebaran dari Pelabuhan Raha, Kabupaten Muna tujuan Kendari di perairan Pulau Cempedak, Minggu (14/4/2024).

Para warga nekat menghadang kapal cepat dengan menggunakan sampan di tengah laut sambil membentangkan pamflet sebagai bentuk protes terhadap aktivitas kapal cepat yang diduga merusak kawasan pesisir dan menggangu mata pencaharian warga yang mayoritas nelayan.

Salah seorang penumpang kapal Ummi Muadz Mega menuturkan, kapal cepat yang ditumpangi dihadang puluhan warga Desa Cempedak di tengah laut. Para warga naik sampan menuju kapal.

Aksi nekat warga tentu membuat panik para penumpang.

"Karena Superjet (kapal cepat) selalu lewat, jadi bangunannya mereka rusak karna ombaknya. Penumpang panik, lumayan 30 menit negosiasi warga dengan pihak kapal," tulis Mega di status Facebooknya.

Alasan warga hadang kapal cepat

Warga Desa Cempedak, Habir mengatakan, aksi protes warga dengan cara mencegat kapal cepat di perairan Pulau Cempedak ini merupakan bentuk protes.

Sebab, ombak yang ditimbulkan kapal cepat tersebut menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas warga di Desa Cempedak.

Ia menjelaskan, ada sekitar 50 sampan yang turun protes dengan aktivitas kapal cepat, KM Express Priscilia 88 tadi siang.

Masih kata Habir, protes warga dilakukan karena ombak yang ditimbulkan saat kapal cepat melewati sekitar Perairan Cempedak menyebabkan tanggul jalan desa rusak.

"Ombak kapal juga sampai masuk ke rumah warga yang berada di pesisir pantai. Karena ombaknya sering kikis tanggul jadi rusak sekarang, apalagi sekarang musim timur air pasang saja sudah sampai di jalan," jelasnya.

Selain itu, hempasan ombak dari kapal yang melintas bukan hanya sekali tapi sampai beberapa kali sesuai dengan jadwal rute kapal melewati di Desa Cempedak.

Kerusakan akibat hempasan ombak kapal bahkan sampai ke area perkuburan desa. Bahkan sekarang ada beberapa kuburan yang rusak sampai nisan tercabut karena dihantam ombak.

Untuk itu, lanjut Habir warga meminta agar lintasan kapal cepat diubah dan tidak lagi melawati perairan seperti saat ini.

Ia menambahkan bahwa selama ini warga sudah beberapa kali mengajukan keberatan atau protes ke pihak operator kapal, tapi tak ditanggapi hingga akhirnya mereka melakukan protes dengan cara menghadang langsung kapal cepat yang sedang berlayar di perairan pulau Cempedak. 

https://makassar.kompas.com/read/2024/04/14/221204878/alasan-warga-desa-cempedak-sultra-hadang-kapal-cepat-yang-muat-ratusan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke