Salin Artikel

Banjir di Luwu Utara Belum Surut, Kini Rendam Dua Kecamatan

Diketahui banjir yang terjadi sejak Kamis (28/3/2024) disebabkan oleh jebolnya tanggul Sungai Rongkong di Desa Lembang - lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Luwu Utara. 

Camat Malangke Barat, Nasruddin Basri mengatakan ada tiga desa di Malangke Barat yang dilanda banjir.

“Desa yang terendam banjir yakni Desa Wara, Limbong Wara, dan Desa Cenning. Ketinggian banjir 60 hingga 80 sentimeter, saat ini kondisi banjir sudah mulai surut,” kata Nasruddin saat dikonfirmasi, Rabu (3/4/2024).

Menurut Nasruddin, banjir paling parah terjadi di Desa Wara yang merendam empat yakni Dusun Landungdou, Werinni, Durianbela, dan dusun Rakki-rakki.

“Banjir di Malangke barat merupakan banjir langganan setiap saat jika debit air Sungai Rongkong meluap terutama saat hujan deras di bagian hulu. Jumlah yang terdampak sedang diasesmen,” ucap Nasruddin.

Sementara, banjir di Kecamatan Baebunta Selatan berangsur surut. Namun permukiman warga di Desa Lembang-lembang dan Desa Lawewe masih terendam air.

“Kesimpulannya banjir sudah berangsur di dua desa tersebut jika dibandingkan dengan kondisi air yang kemarin,” ujar Ikhdiani, Camat Baebunta Selatan.

Ikhdiani mengatakan jumlah warga yang terdampak dari dua desa tersebut sebanyak 387 kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa 1.039 terdiri dari bayi, balita dan ibu hamil.

“Di Desa Lembang-Lembang sebanyak 180 KK atau 424 jiwa, terdapat diantaranya 12 bayi, 18 balita, dan 3 orang ibu hamil yang berada di 2 dusun yaitu Dusun Balla Kajang dan Dusun Dadeko," katanya. 

Sebelumnya diberitakan hujan deras di wilayah hulu Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Rongkong di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan meluap.

Meluapnya sungai rongkong diperparah dengan jebolnya salah satu tanggul penahan air di desa tersebut.

Kepala Desa Lembang-lembang, Arwis Ansar mengatakan banjir terjadi sejak Kamis (28/3/2024) malam lalu dan hingga Minggu (31/3/2024) belum juga surut.

“Banjir pertama pada Senin (25/3/2024) kemudian banjir susulan terjadi pada Kamis (28/3/2024) malam, dan sampai sekarang sudah 3 hari tidak ada tanda-tanda surut, apalagi hujan deras terus terjadi di wilayah hulu,” kata Arwis Ansar saat dikonfirmasi, Minggu (31/3/2024) sore.

Ketinggian banjir bervariasi antara 50 hingga 150 sentimeter yang merendam permukiman warga, ruas jalan dan tanaman pertanian serta perkebunan.

“Kasihan kami di Lembang-lembang ada 70 unit rumah warga terendam banjir di 2 dusun yaitu Dusun Bala Kajang 55 unit rumah dan dusun Dadeko 15 unit rumah, aktivitas wargapun lumpuh,” ucap Arwis Ansar.

Lanjut Arwis Ansar, selain permukiman warga ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga terendam.

“Sesuai data kami di 2 dusun yang terdampak, ada 250 hektar lahan pertanian yang rusak akibat banjir, diantaranya Jagung, Kelapa Sawit, Kakao dan Kacang tanah. Kalau tanaman Jagung dan Kacang tanah bisa dipastikan sudah gagal panen sebanyak 100 hektar,” ujar Arwis Ansar.

https://makassar.kompas.com/read/2024/04/03/092653178/banjir-di-luwu-utara-belum-surut-kini-rendam-dua-kecamatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke