Salin Artikel

Selama 26 Hari di Bulan Maret, Pantai Botubarani Selalu Dikunjungi Hiu Paus

GORONTALO, KOMPAS.com - Sebanyak 26 hari dari 31 hari di bulan Maret 2024, pantai Botubarani Kecamatan kabila Bone Kabupaten Bone Bolango selalu dikunjungi hiu paus atau whale shark (Rhincodon typus).

Hanya 5 hari di bulan Maret zona interaksi di pantai ini yang tidak dikunjungi ikan raksasa penjelajah samudera ini.

Fahri Amar staf lapangan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar mengatakan, pada 1-5 Maret muncul 2 ekor hiu paus. Kemudian pada 6 Maret, hiu paus tidak muncul.

“Pada tanggal 7 sampai dengan 17 Maret muncul 1 ekor hiu paus setiap harinya,” kata Fahri Amar, Selasa (2/4/2024).

Pada tanggal 17 dan 19 di zona interaksi kembali muncul 2 ekor hiu paus. 

Di tanggal 18 Maret, ikan raksasa ini muncul 3 ekor bersamaan.

Selama 20-24 Maret hanya 1 ekor hiu paus yang muncul, 25-27 Maret ikan ini tidak muncul meskipun banyak yang menunggu kemunculannya.

“Ada individu yang sama, ada juga yang beda setiap harinya,” ujar Fahri.

Selama 3 hari pada 28-30 Maret, hiu paus bernama Sherley muncul setiap hari. Hiu paus ini sangat familiar dengan pengelola wisata Botubarani. Pada hari terakhir di bulan Maret tak satupun satwa ini muncul.

Para peneliti hiu paus di Botubarani ini mengidentifikasi satwa ini berdasar pada corak di tubuhnya, setiap individu memiliki pola yang berbeda.

Dari perbedaan inilah satwa raksasa ini dikenali dan diberi nama.

Kemunculan hiu paus ini sangat menggembirakan para pengelola wisata di desa ini, karena saat ada satwa ini para pelancong akan menyewa perahu dan sejumlah peralatan selam atau snorkling.

Para wisatawan ini dapat berinteraksi dengan menggunakan perahu kayu jika tidak turun, namun banyak juga yang menyelam atau snorkling untuk berinteraksi.

"Pantai Botutonuo dengan atraksi hiu pausnya adalah objek wisata andalan Provinsi Gorontalo. Wisata di tempat ini lebih terjangkau dan murah dibandingkan wisata serupa di belahan bumi lain," kata Aryanto Husain Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.

Aryanto berharap tata cara pengelolaan objek wisata hiu paus di Botubarani ini terus diterapkan sesuai prosedur operasional standar agar keberadaan satwa raksasa ini tetap lestari dan memberi manfaat kepada masyarakat.

https://makassar.kompas.com/read/2024/04/02/144021578/selama-26-hari-di-bulan-maret-pantai-botubarani-selalu-dikunjungi-hiu-paus

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com