Salin Artikel

Banjir di Luwu Utara Meluas, 1.039 Warga Terdampak

Camat Baebunta Selatan, Ikhdiani mengatakan, dua desa masih dilanda banjir akibat jebolnya tanggul penahan banjir Sungai Rongkong. Saat ini, pihaknya berupaya melakukan perbaikan.

“Sesui info dari Kabid sumberdaya alam (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan, Kawasan Perumahan dan Pertanahan (DPUTRPKP2) Luwu Utara, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan-Jeneberang) sementara proses persiapan untuk kerja tanggul-tanggul yang jebol di Desa Lembang-lembang dan Desa Lawewe dan nantinya akan dipasang jumbobag, mohon doanya semuanya semoga berjalan lancer,” kata Ikhdiani saat dikonfirmasi, Selasa (2/4/2024).

Menurut Ikhdiani, jumlah warga yang terdampak banjir dari dua desa tersebut sebanyak 387 kepala keluarga (KK) atau 1.039 jiwa.

“Di Desa Lembang-Lembang sebanyak 180 KK atau 424 jiwa, terdapat diantaranya 12 bayi, 18 balita, dan 3 orang ibu hamil yang berada di dua dusun yaitu Dusun Balla Kajang dan Dusun Dadeko,” ujar Ikhdiani.

“Sementara di Desa Lawewe ada 207 KK atau 615 jiwa, terdapat diantaranya 8 bayi, 40 balita dan 7 ibu hamil, berada di 5 lokasi banjir yakni Dusun Teppo, Dusun Tobaki, Dusun Lawewe, Dusun Lampo-Lempang dan Dusun Galinggang,” tambah Ikhdiani.

Lanjut Ikhdiani, warga di dua desa yang dilanda banjir itu mengalami gangguan kesehatan berupa gatal-gatal dan batuk.

“Mulai tadi sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh petugas dari Puskesmas Lara 1 karena banyak warga yang gatal-gatal, kutu air, batuk-batuk efek banjir dan cuaca saat ini. Kami sudah melaporkan bahwa pelayanan kesehatan ini tetap dilanjutkan kembali,” ucap Ikhdiani.

Sebelumnya diberitakan hujan deras di wilayah hulu Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, membuat Sungai Rongkong di Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan meluap.

Meluapnya Sungai Rongkong diperparah dengan jebolnya salah satu tanggul penahan air di desa tersebut.

“Banjir pertama pada Senin (25/3/2024) kemudian banjir susulan terjadi pada Kamis (28/3/2024) malam, dan sampai sekarang sudah 3 hari tidak ada tanda-tanda surut, apalagi hujan deras terus terjadi di wilayah hulu,” kata Arwis Ansar saat dikonfirmasi, Minggu (31/3/2024) sore.

Ketinggian banjir bervariasi antara 50 hingga 150 sentimeter. Banjir merendam permukiman warga, ruas jalan dan tanaman pertanian serta perkebunan.

“Kasihan kami di Lembang-lembang ada 70 unit rumah warga terendam banjir di 2 dusun yaitu Dusun Bala Kajang 55 unit rumah dan dusun Dadeko 15 unit rumah, aktivitas wargapun lumpuh,” ucap Arwis Ansar.

Lanjut Arwis Ansar, selain permukiman warga ratusan hektar lahan pertanian dan perkebunan warga terendam.

“Sesuai data kami di 2 dusun yang terdampak, ada 250 hektar lahan pertanian yang rusak akibat banjir, diantaranya Jagung, Kelapa Sawit, Kakao dan Kacang tanah. Kalau tanaman Jagung dan Kacang tanah bisa dipastikan sudah gagal panen sebanyak 100 hektar,” ujar Arwis Ansar.

Menurut Arwis Ansar, sejumlah warga mengungsi ke rumah keluarga atau kerabat yang aman dari banjir guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

“Beberapa warga meninggalkan rumahnya karena menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mereka mengungsi ke rumah kerabatnya atau keluarganya yang terbilang aman dari banjir,” tutur Arwis Ansar.

Dia berharap pemerintah bisa menyalurkan bantuan bahan makanan ke warga dan alat berat untuk mengatasi banjir.

“Sebisa mungkin pemerintah membantu penanganan sementara kepada warga berupa bahan makanan pokok guna kelangsungan hidup warga apalagi saat ini di bulan puasa, dan yang paling penting adalah memberi bantuan alat berat untuk menutup tanggul yang jebol,” harap Arwis Ansar.

https://makassar.kompas.com/read/2024/04/02/091637478/banjir-di-luwu-utara-meluas-1039-warga-terdampak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke