Salin Artikel

1 Mayat Kembali Ditemukan, 18 Korban Kapal Tenggelam di Selayar Masih Dalam Pencarian

SELAYAR, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan kembali menemukan satu mayat korban tenggelamnya kapal Yuiee Jaya II di perairan Taman Nasional Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan dalam keadaan mengapung.

Setelah dievakuasi oleh KN SAR Kamajaya dan dibawa ke posko Kayuadi, jenazah tersebut diidentifikasi atas nama Kristanto.

"Pada Selasa (19/3/2024) siang ini, tim SAR gabungan menemukan satu jenazah di Perairan Takabonerate, perjalanan KN SAR Kamajaya dari lokasi penemuan menuju ke posko Kayuadi yaitu 85 nautical mile atau sekitar 7 jam perjalanan," ujar Kepala Kantor Basarnas Makassar, Mexianus Bekabel.

Pencarian hari ke delapan ini ditutup sementara dan dilanjutkan besok.

"Pencarian terhadap korban kecelakaan kapal Yuiee Jaya II ditutup sementara dan akan dilanjutkan besok. Pencarian masih akan menggunakan RIB Kamajaya, RIB Pos SAR Selayar, Kapal Nelayan serta petugas infantri yang menyisir pantai Kayuadi," kata Mexianus.

Hingga hari kedelapan operasi SAR terhadap korban kecelakaan kapal Yuiee Jaya II, telah ditemukan 12 orang selamat, 5 orang meninggal dunia, dan 18 orang masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Kapal penangkap ikan Yuiee Jaya II dengan rute Muara Baru-Jakarta tujuan Lombok dilaporkan terbalik sekitar 52 Nautical Mile dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (09/03/2024) dini hari.

Kapal fiber Yuiee Jaya II ini mengangkut 35 orang Anak Buah Kapal (ABK) bermuatan 70 ton ini tenggelam dihantam ombak.

Data korban Kapal Yuiee Jaya II:

Korban selamat:

  1. Dian kurniawan/Lakis alamat Magelang
  2. Amirrulhak, alamat kecamatan Wonokerto, Jawa Tengah
  3. M .Zaki Muntaha, alamat Pekalongan, Jawa Tengah
  4. Waryen, alamat Pekalongan
  5. Tahmid, alamat Pekalongan
  6. Amiluddin, alamat Pekalongan
  7. Adi Bagus Panuntun, alamat Pekalongan
  8. Septo Guntoro, alamat Pekalongan
  9. Maulana Dwi Anggoro, alamat: desa Warulor, perumahan balai restu agung rt 7 rw 4 Kecamatan Wira, Pekalongan, Jawa Tengah
  10. Sun Hen Lakis/34 Tahun
  11. Muzakkir Lakis
  12. Amat Subechan

Korban meninggal:

  1. Masrul Azam (dimakamkan di Kayuadi)
  2. Acmad Subkhi (dimakamkan di Jampea)
  3. Ahmad Ihram Kholis (dimakamkan di Kayuadi)
  4. Husama (dimakamkan di Kayuadi)
  5. Kristanto

Masih dalam pencarian:

  1. Andreansyah
  2. Mohamad Irkham
  3. Agus Budianto
  4. Aditya Saifudin
  5. Ahmad Mahrus
  6. Ahmad Musyaffa
  7. Aji Santoso
  8. Ayuhan
  9. Dhukron
  10. Edi Surito
  11. Haidar Muthohar Ahmad
  12. Hendy Dianto
  13. Ifnu Prastian
  14. M. Khoirul Anam
  15. M. Zuhdanul Mahrom
  16. Rizal
  17. Wahyono
  18. Zaenal Abidin

https://makassar.kompas.com/read/2024/03/19/220849278/1-mayat-kembali-ditemukan-18-korban-kapal-tenggelam-di-selayar-masih-dalam

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com