Salin Artikel

Sudah Seminggu KM Yuiee Jaya 2 Tenggelam di Selayar, 20 ABK Masih Hilang

KOMPAS.com - Seminggu sudah KM Yuiee Jaya 2 tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Kapal pencari ikan yang membawa 35 anak buah kapal (ABK) itu mengalami kecelakaan pada Sabtu (9/3/2024) dini hari.

Hingga kini, tim SAR gabungan masih mencari sejumlah ABK yang hilang.

Pada pencarian hari kelima, Sabtu (16/3/2024), tim menemukan satu jenazah korban. Jasadnya terdampar di Pantai Kayuadi, Kabupaten Kepulauan Selayar.

Kepala Kantor Basarnas Makassar Mexianus Bekabel mengatakan, korban itu telah teridentifikasi berdasarkan tanda khusus di tubuh.

Tanda khusus tersebut dikenali oleh rekan ABK-nya. Tim kemudian menghubungi istri korban.

"Dan langsung melakukan kontak video bersama istri korban yang diyakini bahwa korban betul bernama Ahmad Ilham Kholis (AIK)," ujarnya, Sabtu.

Karena korban tidak memungkinkan untuk dibawa ke kampung halamannya, jasad Ilham akhirnya dimakamkan di Pulau Kayuadi atas persetujuan keluarganya.

Dengan temuan satu korban pada Sabtu, jumlah ABK KM Yuiee Jaya 2 yang hilang sebanyak 20 orang.

"Kita akan tetap fokus mengoptimalkan pencarian terhadap 20 korban lainnya dengan menyisir pulau-pulau sekitar, mudahan kita bisa menemukan segera korban lainnya," ucap Mexianus.

Awalnya, kapal tersebut berlayar dari Muara Baru, Jakarta, dan akan menuju Lombok, Nusa Tengga Barat.

Namun, saat melintasi perairan Selayar, kapal itu menjumpai cuaca buruk. Kapal diduga dihantam ombak hingga membuatnya terbalik. Sebanyak 35 ABK tercebur ke laut.

Tenggelamnya kapal tersebut baru diketahui pada Senin (11/3/2024) pagi setelah dua orang ditemukan terdampar di Pulau Jempea, Kabupaten Kepulauan Selayar. Salah satu dari dua orang itu meninggal.

Di hari yang sama, sekitar pukul 11.00 Wita, terdapat sembilan orang selamat dan satu orang meninggal dunia yang ditemukan di Pulau Kayuadi.

Hingga Sabtu (16/3/2024), sebanyak 12 orang dinyatakan selamat, tiga meninggal, dan 20 belum ditemukan.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Selayar AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra menuturkan, berdasarkan keterangan seorang ABK yang selamat, korban itu sempat melihat sekitar 18 orang saling mengikat diri menggunakan tali supaya tidak terpisah saat dihantam ombak.

"Dari pengakuan salah satu orang yang selamat melihat dari kejauhan, jika 18 orang saling mengikat diri ini terlepas dihantam ombak hingga terpisah," ungkapnya, Rabu (13/3/2024).

Ujang menjelaskan, menurut pengakuan korban selamat, mereka terombang-ambing di lautan selama tiga hingga empat hari. KM Yuiee Jaya 2 tenggelam pada Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 Wita.

"Jadi ada sebagian korban selamat ditemukan terombang-ambing di tengah laut oleh nelayan sedang melaut," tuturnya.

Beberapa korban selamat, ditemukan terdampar bersama bangkai kapal. Ketika tercebur ke laut, delapan korban selamat itu berpegangan pada bangkai kapal yang berbahan fiber.

"Kemungkinan kapal fiber pencari ikan yang ditumpangi 35 orang tersebut pecah," jelasnya.

Berdasarkan data manifes, 35 orang yang berada di kapal tersebut berstatus sebagai ABK.

"Mereka semua atas nama ABK. Kemungkinan, mereka itu sebagian besar berstatus pekerja di tengah laut. Ini kapal kan bukan hanya mencari ikan, tapi mereka berencana memasang rumpon di tengah laut. Jadi, orang yang dibawa ini untuk pemasangan rumpon," paparnya.

Oleh karena itu, muatan kapal tersebut cukup berat, yakni 70 ton.

"Karena mereka membawa peralatan untuk membuat rumpon, di antaranya batu, daun kelapa, kayu, tali, dan peralatan lainnya," terang Ujang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Hendra Cipto | Editor: Glori K. Wadrianto, Robertus Belarminus)

https://makassar.kompas.com/read/2024/03/16/141541878/sudah-seminggu-km-yuiee-jaya-2-tenggelam-di-selayar-20-abk-masih-hilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke