Salin Artikel

Cerita 12 Korban Selamat Kapal Tenggelam di Selayar, 8 Orang Terombang Ambing di Laut hingga Belasan Saling Mengikat Diri

Diketahui, kapal nahas itu mulai pelayarannya dari Muara Baru-Jakarta tujuan Lombok.

Kepala Polres Selayar, AKBP Ujang Darmawan Hadi Saputra menceritakan kronologis kejadian kapal fiber yang mengangkut 35 orang tersebut dihantam ombak karena cuaca ekstrem menerjang Perairan Selayar.

Kapal seketika langsung terbalik dan 35 orang berupaya menyelamatkan diri.

Bahkan, ada 18 orang yang sempat saling mengikat diri mengunakan tali agar tidak terpisah dihantam ombak.

"Ini yang 18 orang sebagian besar belum ditemukan dan masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan. Dari pengakuan salah satu orang yang selamat melihat dari kejauhan, jika 18 orang saling mengikat diri ini terlepas dihantam ombak hingga terpisah," kata Ujang, kepada wartawan, Rabu (13/3/2024).

Saat ditanya 35 orang tersebut, Ujang menuturkan data manifesnya berstatus ABK semua.

Namun, tim SAR gabungan telah menggelar rapat pembahasan, bahwa kapal penangkap ikan biasanya maksimal 10 orang.

"Mereka semua atas nama ABK. Kemungkinan, mereka itu sebagian besar berstatus pekerja di tengah laut. Ini kapal kan bukan hanya mencari ikan, tapi mereka berencana memasang rumpon di tengah laut. Jadi, orang yang dibawa ini untuk pemasangan rumpon," ungkap dia.

"Makanya muatannya kapal ini cukup berat, sampai 70 ton. Karena mereka membawa peralatan untuk membuat rumpon di antaranya batu, daun kelapa, kayu, tali dan peralatan lainnya," lanjut dia.

Ujang membeberkan, korban selamat sebagian sudah menghubungi pihak keluarganya di Pekalongan dan Malang.

Namun, sebagian lagi korban selamat belum menghubungi keluarganya, karena tidak menghafal nomor telepon.

"Kan, semua barang mereka tenggelam, termasuk handphone. Jadi, korban selamat yang masih hafal nomor telepon langsung menghubungi keluarganya. Jadi mereka sudah saling komunikasi. Tapi, mereka semua korban selamat masih butuh perawatan intensif oleh tim medis di puskesmas," ujar dia.

Saat ditanya Polres Selayar telah berkomunikasi dengan pihak Polres Pekalongan dan Polres Malang terkait korban tenggelam ini, Ujang mengaku belum dilakukan komunikasi.

Sebab, pihak Polres Selayar dan tim SAR gabungan masih fokus melakukan pencarian dan evakuasi upaya keselamatan.

"Intinya, kami berupaya mencari sebanyak-banyaknya korban yang masih bisa diselamatkan dulu," papar dia.

Dari pengakuan korban selamat, sambung Ujang, mereka terombang-ambing di lautan selama 3 hingga 4 hari.

Di mana kapal tenggelam pada Sabtu (9/3/2024) sekitar pukul 03.00 Wita. Sementara korban yang pertama ditemukan Selasa (12/3/2024) pagi.

"Itu hari juga yang ditemukan terbanyak korban selamat. Jadi ada sebagian korban selamat ditemukan terombang ambing di tengah laut oleh nelayan sedang melaut, namun ada 8 orang juga yang ditemukan terdampar di pulau bersama bangkai kapal. 8 orang ini berpegang dibangkai kapal yang terbuat dari fiber. Kemungkinan kapal fiber pencari ikan yang ditumpangi 35 orang tersebut pecah," terang dia.

Sebelumnya. kapal penangkap ikan Yuiee Jaya II dengan rute Muara Baru-Jakarta tujuan Lombok terbalik sekitar 52 nautical mile dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sabtu (09/03/2024) dini hari.

https://makassar.kompas.com/read/2024/03/13/223942078/cerita-12-korban-selamat-kapal-tenggelam-di-selayar-8-orang-terombang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke