Salin Artikel

Tarawih Perdana, Jemaah Masjid Jami Tua Palopo Membeludak hingga ke Jalan

Warga sejak pukul 19.00 Wita sudah mendatangi masjid untuk mengambil tempat.

Salah seorang jemaah, Nurwasiah (27), mengatakan, untuk melaksanakan tarawih di malam pertama Ramadhan dirinya memilih Masjid Jami Tua Palopo karena suasananya lebih nyaman. 

“Setiap tahunnya saya memilih di masjid ini karena saya merasakan suasananya lebih nyaman dan rasanya kurang puas tarawih kalau tidak dimulai dari masjid yang punya sejarah ini,” kata  Nurwasiah usai melaksanakan shalat tarawih, Senin malam.

Pantauan di lokasi, jemaah membludak hingga ke Jalan Andi Djemma, Jalan Ahmad Yani, depan Hotel Platinum, dan Istana Kedatuan Luwu.

Imam Masjid Jami Tua Palopo, Radi Nur (59) mengatakan, setiap tahun jemaah Masjid Jami membeludak dan terpaksa menempati ruas jalan, trotoar, serta halaman gedung untuk shalat.

“Setiap tahun kalau tidak hujan pasti begitu membeludak. Kalau hujan hanya di sekitar pelataran saja,” ucap Radi Nur.

“Malam pertama sampai malam pertengahan penuh dan memenuhi ruas jalan dan halaman gedung di sekitar masjid, tetapi setelah itu mulai agak berkurang namun tetap penuh di luar,” ujar Radi Nur.

Menurut Radi Nur, jemaah tertarik melaksanakan tarawih di Masjid Jami Tua Palopo karena masjid ini punya nilai histori dan ciri khas tersendiri. 

“Banyak jemaah dari pinggir kota kesini melaksanakan tarawih atau shalat lain karena ingin merasakan sesuatu yang lain di sini. Merasa nyaman atau enak kalau di sini, bahkan ada dari luar kota seperti Pinrang, Soppeng, Wajo datang ke sini hanya untuk membayar zakat. Setelah membayar zakat, pulang ke kampungnya,” tutur Radi Nur.

Masjid Jami Tua Palopo ini dibangun pada tahun 1604 masehi, setahun setelah Islam pertama kali masuk di tanah Luwu, Sulawesi Selatan.

https://makassar.kompas.com/read/2024/03/11/231957578/tarawih-perdana-jemaah-masjid-jami-tua-palopo-membeludak-hingga-ke-jalan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke