Salin Artikel

Cerita Bhabinkamtibmas di Luwu Utara, Kawal Kotak Suara ke PPK, Jalan Kaki Naik Turun Bukit

Bhabinkamtibmas Kecamatan Seko, Aipda Frengky mengaku berjalan kaki dengan mendaki dan menuruni lembah maupun bukit. Bahkan mereka juga melewati hutan belantara.

“Jarak dari Desa Tirobali ke ibu kota Kecamatan Seko sekitar 44 kilometer, belum ada jalan bagus hanya jalan tanah yang berlumpur. Jadi alternatif yang kami tempuh adalah mau tidak mau harus jalan kaki,” kata Frengky saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).

Diketahui, Desa Tirobali merupakan salah satu desa terjauh dari ibukota Kecamatan Seko yang berbatasan langsung dengan kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Frengky mengatakan dirinya mengawal surat suara yang dibawa oleh petugas KPPS bersama Linmas dengan penuh kehati-hatian.

“Petugas membungkus kotak suara dengan bungkusan yang sudah ada sebelumnya dari KPU dan masih dibungkus lagi dengan terpal, lalu dibungkus kembali dengan kain sarung yang gunanya diikatkan dengan badan agar mudah menggendongnya sambil jalan kaki,” ucap Frengky.

Menurut Frengky ,gunanya dibungkus dengan terpal agar tidak basah saat hujan. Pasalnya, selama perjalanannya kerap kehujanan. 

“Kadang kami mendapat sinar matahari yang terang, kadang pula kami dihantam hujan deras. Terutama pada pukul 13.00 Wita kondisi pada jam tersebut hujan deras hingga petang. Jadi kami terpaksa mencari tempat yang aman untuk berteduh,” ujar Frengky.

“Di pinggir sungai kami istirahat sejenak sambil menikmati makanan ala kadarnya dan membuat secangkir kopi agar kondisi fit,” tutur Frengky.

Setelah menempuh perjalanan yang sangat melelahkan akhirnya kotak suara sampai di perkampungan. Kemudian diangkut dengan sepeda motor menuju kantor Kecamatan Seko sejauh 44 km.

“Di perkampungan sudah ada motor trail yang siap menjemput kami dan membawa kotak suara ke sekretariat PPK di Kecamatan Seko untuk dilakukan pleno. Meski demikian proses pengangkutan mengunakan sepeda motor dilakukan dengan hati-hati. Ini agar tidak merusak kotak suara mengingat akses jalan yang sangat buruk dan memakan waktu selama 1 hari perjalanan,” jelas Frengky.

Sesampai di Kecamatan Seko tugas melaksanakan pengamanan sekaligus pengawalan kotak suara telah selesai. Kotak suara telah ada di Sekretariat PPK.

“Kotak suara kami pastikand alam keadaan aman dan terkendali. Sehingga saat ini kami melaksanakan pengawasan dan pengamanan di PPK Seko karena akan dilanjutkan dengan pleno PPK,” tambah Frengky.

Rencananya setelah PPK melaksanakan pleno tingkat kecamatan, kotak suara tersebut akan diterbangkan ke kantor KPU Luwu Utara yang ada di Masamba dengan menggunakan pesawat perintis.

https://makassar.kompas.com/read/2024/02/23/045500978/cerita-bhabinkamtibmas-di-luwu-utara-kawal-kotak-suara-ke-ppk-jalan-kaki

Terkini Lainnya

Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Demi Dapat Internet, Warga Padati Kantor Bupati Aceh Tengah: Ada Mahasiswa Kerjakan Tugas, atau Hubungi Keluarga
Regional
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
KUHAP Sudah Diketok, tapi Aktivis Gen Z Sukabumi Tetap Resah, Kenapa?
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com