Salin Artikel

Penemuan Sarang Buaya Gegerkan Warga Makassar, Puluhan Telur Dievakuasi

Dari pantauan Kompas.com di lokasi, warga sudah berkumpul untuk menyaksikan langsung sarang yang terdapat telur-telur buaya tersebut.

Mereka juga sempat heboh lantaran seekor buaya besar berukuran sekitar 4 meter muncul di permukaan air. Lokasi sarang buaya itu sangat dekat dari permukiman warga.

"Itu itu muncul ki, ada gelembung," teriak warga di lokasi.

Salah satu warga ditemui awak media di lokasi, Lallu (50) mengungkapkan buaya tersebut sudah kerap kali muncul di sekitar anak sungai Tello tersebut.

"Mereka (buaya) muncul, kita tidak tahu pasti ukurannya karena mereka berada di bawah air, tapi mereka cukup besar dan sering terlihat di sini," kata Lallu.

Diketahui, lokasi sarang buaya itu hanya berjarak sekitar 15 meter dari permukiman warga.

Warga pun merasa takut dengan penemuan sarang buaya tersebut. Apalagi, di lokasi tersebut merupakan wilayah padat penduduk. Selain itu, sungai kerap dijadikan tempat bermain anak-anak.

"Kita pasti takut, anak-anak disini biasa memancing," bebernya.

Lallu pun berharap agar petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Makassar bisa segera mengamankan buaya tersebut.

"Semoga buaya cepat ditangkap, karena mengancam. Baru lokasi sarang buaya dekat dengan rumah warga," ucapnya.

"Sudah dua minggu muncul, pas naik air (banjir) jadi tadi lagi ternyata ada sarangnya. Banyak telurnya tadi," ungkapnya.

Nengsih pun merasa takut dengan keberadaan buaya tersebut.

"Kita pasti takut karena kan dekat sekali ini dari rumah warga. Tadi sempat muncul kembali, mungkin mau liat telurnya. Ada tiga ekor katanya buaya," bebernya.

Petugas Damkar Evakuasi 42 Telur Buaya

Sementara, Petugas Animal Rescue Damkar Makassar,Muh Rahul mengungkapkan pihaknya telah melakukan evakuasi sebanyak 42 butir telur. Selanjutnya telur tersebut bakal diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

"Tadi pagi dilaporkan, tadi sudah mau dievakuasi tapi terlalu banyak warga, sehingga susah di jerat," jelasnya.

Muh Rahul menjelaskan, lokasi ini memang merupakan habitat yang cocok untuk buaya membuat sarang.

"Pertama kalau mau di bilang di sini memang habitatnya, di sini memang banyak buaya. Ada tiga ekor tadi, dua di darat, tadi satu di air," bebernya.

Rahul pun mengimbau agar warga sekitar tidak mendekati sungai guna menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Untuk selanjutnya diimbau pada warga jangan terlalu dekat di air apalagi kalau buaya bertelur itu sangat agresif. Dia karakternya langsung tipe menyerang," tandasnya.

https://makassar.kompas.com/read/2024/02/21/171942678/penemuan-sarang-buaya-gegerkan-warga-makassar-puluhan-telur-dievakuasi

Terkini Lainnya

Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Dukung Konservasi, Bulog Kembangkan Jambu Air Camplong di Sampang
Regional
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Jelang Nataru, KAI Edukasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Surabaya Gubeng
Regional
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Angka Stunting Jember Tertinggi Se-Jatim, Pemkab Gaspol Program Pencegahan
Regional
Tersangka dari Balai Kota
Tersangka dari Balai Kota
Regional
Saat Ungkapan 'Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua' Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Saat Ungkapan "Anak-anak Harus Hidup Lebih Baik dari Orangtua" Terngiang di Pikiran Gus Fawait...
Regional
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Berdesakan, Lama, dan Kurang Sat Set, Dirasakan Generasi Milenial hingga Z saat Naik Angkutan Kota
Regional
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Misteri Angka di Kayu Gelondongan Pasca Banjir Sumatera
Regional
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Gus Fawait: Jangan Saling Lempar Tanggung Jawab soal Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Ini Solusi Gus Fawait Mengentaskan Warga Miskin Ekstrem di Tengah Lahan BUMN
Regional
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Warga Tinggal di Tengah Lahan BUMN Disebut Sejahtera, Bisa Beli Mobil dan Umrah
Regional
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan 'CSR', tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Warga di Tengah Lahan BUMN Bisa Dapat Bantuan "CSR", tapi Harus Ajukan Proposal Dulu
Regional
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Kisah Habibie-Ainun Versi Miskin Ekstrem di Ujung Bukit Perhutani...
Regional
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Warga Miskin Ekstrem di Lahan BUMN Pakai Panel Surya untuk Penerangan
Regional
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Saniman dan Gira: Hidup Serabutan di Lahan BUMN, Menunggu Reforma Agraria
Regional
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Di Persimpangan Sawit, Gajah Tesso Nilo Makin Terhimpit
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com